Sangatta – Jembatan Telen, yang menjadi proyek vital untuk meningkatkan konektivitas antar kecamatan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), masih berada dalam tahap pengerjaan meskipun telah dimulai sejak awal tahun 2024.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Muhammad Muhir melalui Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kutim Wahasuna Aqla mengatakan faktor utama keterlambatan pengerjaan salah satu program Multi Year Contrak (MYC) ini, adalah proses pelelangan kontraktor yang kurang memenuhi syarat, yang telah mengalami penundaan hingga tiga kali.
Penundaan berulang kali karena kesulitan dalam menemukan kontraktor yang memenuhi standar ini menghambat pekerjaan yang seharusnya di mulai sejak tahun 2023.
Kendati demikian, Aqla yang bertanggung jawab atas proyek ini menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan jembatan ini sesegera mungkin. Ia mengakui bahwa masalah pelelangan telah menjadi tantangan yang signifikan, namun mereka memastikan bahwa langkah-langkah sedang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Pelelangan hingga tiga kali baru perusahaan pemenang tender pelanggan terakhir baru mulai kerja, awal tahun 2024 sudah star,” ujarnya kepada media ini di ruang kerjanya.
Adapun sebelumnya warga sekitar pernah mengungkapkan kekecewaan mereka atas keterlambatan proses pengerjaan Jembatan Telen. Hal ini dilontarkan langsung oleh Anggota DPRD Kutim Yan dengan menyatakan bahwa jembatan tersebut sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi aksesibilitas dan mobilitas masyarakat.
Namun dengan mulainya pekerjaan harapannya proyek pembangunan Jembatan Telen akan segera mencapai titik penyelesaian, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat setempat secepat mungkin.