Sangatta – Hiruk pikuk suara alunan music mengalun di Halaman kantor Bupati Kutai Timur pada malam hari. Kegiatan berupa pagelaran music, Budaya dan lain-lain.
Beberapa dinas yang ada di pemerintahan Kutai Timur turut menggagas acara pagelaran tersebut. Namun Pagelaran konser music yang begitu sering terjadi menuai kontroversi di kalangan pejabat Kutai Timur. Salah satunya sorotan datang dari Dr. Novel Tyty Poembonan, selalu anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur.
Anggota DPRD tersebut menyoroti terkait hingar bingar pagelaran music yang hampir seti ap bulan ada di Kutai Timur. Menurut Novel T Poembonan pentingnya fokus pada program-program yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Novel Tyty Poembonan, menyerukan untuk menghentikan penyelenggaraan kegiatan hiburan yang dianggap tidak efektif.
Novel menyebutkan perlunya kerjasama yang baik antara pemerintah dan DPRD untuk menciptakan program-program yang memprioritaskan kepentingan masyarakat dasar yang terintegrasi dan konferhensip.
Novel mengusulkan untuk mengurangi perjalanan dinas yang tidak perlu dan menghindari kegiatan hajatan yang tidak memiliki urgensi yang cukup.
Menurut Novel Tyty Poembonan, dana yang biasanya digunakan untuk kegiatan hiburan yang disebut “happy-happy” tersebut, sebaiknya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di daerah yang masih tertinggal.
“Kurangi-kurangi perjalanan dinas dan hajatan-hajatan yang tidak terlalu penting, mendingan uang tersebut dimanfaatkan pembangunan daerah,” ujar Novel.
“hal ini akan membantu memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan memberikan manfaat yang jauh lebih nyata dalam jangka panjang,”(adm1).