SANGATTA – Baju seragam sekolah untuk Sekolah Dasar (SD) masih menjadi pembahasan khususnya orang tua murid.
Harga yang mahal dan baju yang harus dibeli di sekolah membuat beberapa orang tua mengeluhkan hal tersebut.
Mahalnya harga seragam yang ada di koperasi Sekolah Dasar (SD) juga menjadi hal yang dikeluhkan oleh orang tua murid,
Banyak orang tua siswa atau wali murid yang sadar harga seragam yang biasanya dijual oleh koperasi sekolah lebih mahal ketimbang yang ada di pasaran. Namun, masyarakat menjadi tak berdaya melawan harga mahal tersebut seolah terperangkap dengan sistem yang sudah berlangsung lama.
Hal itu ditanggapi oleh Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Ramadhani mengaku sangat mendukung adanya koperasi sekolah.
alasannya karena, dengan adanya koperasi tersebut bisa meningkatkan pendapatan. Bahkan koperasi itu bisa membantu menutup kegiatan yang tidak dianggarkan di Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas). Sehingga kegiatan yang sudah direncanakan dengan melalui Arkas mereka ada kegiatan tambahan.
“Koperasi sekolah bagus untuk meningkatkan pendapatan sekolah. Karena ‘kan yang kita tau kegiatan sekolah ada yang sudah direncanakan,”ujar Ramadhani
“Kita bisa anggarkan untuk kebutuhan baju berapa hitung dulu siswanya baru kita anggarkan. Tapi, tidak mungkin dapat semua, mungkin yang dapat hanya SD negeri yan dapat kalau swasta tidak dapat,” ujarnya
Ramadhani juga memberikan solusi terhadap orang tua murid untuk membebaskan membuat baju dimana saja asalkan sesuai dengan yang ada disekolah.
“Kalau memang ini menjadi salah satu keluhan di masyarakat, Insyaallah nanti tahun 2024 kita ajukan di perubahan untuk kebutuhan sekolah di tahun 2025,” sambungnya. (adm1)