Sangatta – Pentingnya kesehatan bukan hanya bagi orang dewasa, kesehatan juga sangat penting untuk dimiliki bagi anak. Saat ini pemerintah daerah berupaya menyediakan layanan kesehatan bagi semua masyarakat.
Salah satu yang perlu untuk dilakukan adalah pengawasan kesehatan pada bayi yang baru lahir. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur mewajibkan seluruh tempat pelayanan kesehatan melakukan skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir.
Anjuran untuk melakukan Skrining hipotiroid kongenital untuk mendeteksi sejak dini dengan tujuan mendeteksi potensi potensi penyakit pada anak sehingga perlu dilakukan penanganan segera terhadap indikasi penyakit.
“Seluruh rumah sakit memang harus ada alatnya, ini program sudah ada sejak lama yang mana bayi baru lahir akan diambil sampel darahnya,” terang Kepada Dinkes Kutim Bahrani.
Meski terdapat sedikit ekndala yaitu respond orang tua atas pengambilan sampel darah ini terkadang ditentang oleh orang tua dari bayi, alasan mereka karena merasa iba dan kasihan terhadap buah hati kecilnya baru lahir harus di tusuk jarum. Namun tindakan yang dilakukan para tenaga kesehatan ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui hormon bahkan sakit bawaan sehingga berdampak pada tumbuh kembang anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, Bahrani mengatakan, penyakit bisa saja menyerang bayi baru lahir tanpa memandang kondisi kesehatan ibu saat hamil.
Maka melalui skrining hipotiroid kongenital dapat meminimalisir jika bayi mengalami kelainan sehingga perlu pertolongan sedini mungkin.
Bahrani menyarankan pada orang tua bahwa tidak perlu kawatir dengan tindakan pemeriksaan tersebut. Pertolongan pada bayi yang menderita, hanya dapat dilakukan secara optimal sebelum bayi menginjak usia satu bulan. Karena penyakit hipertiroid kongenital juga berdampak pada perkembangan inteligensi anak.
“Jadi orang tua jangan terlalu kewatir, karena proses itu sangat dibutuhkan jika menginginkan anak tumbuh dengan sehat,” terangnya.
Dijelaskan juga bahwa, “Penyebab hipotiroid kongenital antara lain karena kelainan primer dari kelenjar gondok, kelainan pembentukan kelenjar, yaitu kelenjar tidak dibentuk, kelenjar kecil atau posisi kelenjar tidak pada tempatnya (ektopik), gangguan pada pembuatan hormon tiroid, serta kurangannya iodium pada ibu hamil. Bila kelenjar gondok tidak berfungsi normal, hormon yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan tubuh.”
Untuk mencegah terjadinya potensi penyakit sejak dini, maka semua masyarakat harus memahami pentingnya Skrining hipotiroid kongenital sejak dini.(adm)