Kutai Timur – Kabid Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Disbud Kutim, Zainal Abidin meyakini jika dari 18 kecamatan yang ada bukan tidak mungkin ada lebih banyak lagi peninggalan dan cagar yang belum di temukan.
Menurutnya, baik itu proses pencarian, pendataan, pelestarian dan perawatan tergantung pada kecintaan dari pemerintah daerah itu sendiri.
“Tergantung mereka bagaimana mencintai budayanya sendiri. Kalau kita usulkan ke pemerintah tapi ekskutif tidak menyetujui ya sama saja bohong,” ucapnya.
Zainal menilai, bagaimanapun pihaknya mengusulkan beberapa program termasuk anggaran perawatan, pendataan dan pelestarian, semuanya masih bergantung pada legislatif yang menyetujui atau tidak.
Padahal, masih banyak anak-anak asli Kutim yang belum mengenali budaya, dan hanya mengetahui peninggalan sejarah berdasarkan buku saja.
“Sementara kalau kita punya fisiknya pasti lebih bagus lagi, jadi mereka bisa melihat kalau ini fakta, bukan hanya cerita rakyat belaka,” ungkapnya.
Diketahui, beberapa sekolah juga telah melakukan kunjungan dalam pelajaran sejarah ke galeri milik Disbud Kutim yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Sangatta Utara.
Inilah yang diinginkan oleh Disbud Kutim, selain untuk pariwisata juga untuk pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi anak-anak khususnya di Kutim yang akan membantu melestarikan budaya. (Nur)