Sangatta – Dalam mempermudah pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di tiap kecamatan se-Kutai Timur (Kutim), Dinas Kependudukan dan Catatan sipil (Disdukcapil) Kutim menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Siak) operator kecamatan di Maloy Cafe Hotel Royal Victoria. Bimtek tersebut berlangsung selama dua hari mulai Selasa (11/7/2023) sampai Rabu (12/7/2023) dan dibuka langsung oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Saat membuka, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan kemudahan pelayanan Adminduk ini terus digenjot pihaknya. Pasalnya merupakan janji dirinya saat awal menjabat sebagai orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut.
“Jadi masyarakat tak lagi dihebohkan dengan calo administrasi kependudukan yang berasal dari kecamatan untuk mengurus berkasnya di Disdukcapil ini,” ujar Ardiansyah dihadapan Danlanal Sangatta Letkol Laut (P)Shodikin, Perwakilan Kejari Kutim Israq serta peserta bimtek.
Jadi, sekarang hampir di setiap kecamatan sudah bisa melakukan pelayanan Adminduk. Namun belum 18 kecamatan yang tersedia alat pelayanan Admiduk itu. Ia berharap di akhir tahun ini alat tersebut sudah ada setelah para operator ini diberikan Bimtek jadi bisa langsung eksekusi ilmu yang telah diserap mereka.
“Saya minta Disdukcapil untuk berkoordinasi dengan Diskominfo agar memaksimalkan jaringan di setiap kecamatan. Supaya Siak ini bisa digunakan tanpa ada kendala,” pesannya.
Terakhir, ia berharap pelayanan Disdukcapil bisa menjadi salah satu yang terbaik seperti perangkat daerah lainnya. Juga persoalan blanko tak menjadi buah bibir kembali.
“Jadi masyarakat bisa enak mengurus administrasi kependudukannya,” terangnya.
Sementara itu, Kadisdukcapil Kutim Jumeah mengatakan tujuannya kegiatan ini digelar untuk memberikan peningkatan kapasitas SDM yang bakal menjadi operator Siak di tiap kecamatan. Sesuai pula dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati dalam program RPJMD 2021-2026 isinya setiap kecamatan sudah harus bisa melayani Adminduk. Jadi tahun ini pihaknya pun sudah secara bertahap menindaklanjuti janji pimpin itu.
“Walaupun sebenarnya tahun kemarin sudah ada 6 kecamatan yang bisa melayani Adminduk. Jadi tahun ini sisa 11 kecamatan lagi yang bakal dipasangkan alat perekam percetakan KTP,” kata Jumeah.
Ditambahkan Jumeah, intinya mempermudah dan mendekatkan masyarakat yang tak perlu lagi ke ibu kota kecamatan untuk mengurus administrasi kependudukan. Sebab menjadi beban masyarakat untuk mengurus hal itu, sehingga muncul calo yang memanfaatkan peluang tersebut.
“Dari 18 kecamatan, tiap kecamatan perwakilannya 3 orang. Dua orang operator dan satu kasi Pemdesnya untuk di Bimtek,” singkatnya. (Adv)