Sangatta – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kutim bekerja sama dengan Unit Layanan Strategis Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (ULS-PPID) Universitas Mulawarman, mengadakan pengkajian pembangunan roadmap Sistem Inovasi Daerah (Sida) Kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2023. Acara ini dilangsungkan di Ruang Arau Kantor Bupati, Pusat Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta pada Selasa, 30 Mei 2023. Pengkajian ini dipimpin oleh Dr. Odi Ferry Kurniadinata, Magister Pertanian dan Lektor Kepala, serta dihadiri oleh JFP PB BPBD Surian, perwakilan Disperkim Novian, dan undangan lainnya.
Wenadianto, Kabid Inovasi dan Teknologi BRIDA Kutim, menjelaskan bahwa penyusunan roadmap ini bertujuan untuk merencanakan masa depan dengan tujuan yang jelas. Hal ini dilakukan agar potensi komoditas di Kabupaten Kutai Timur dapat dipetakan dan dijadikan program unggulan yang sesuai dengan visi dan misi Bupati Kutai Timur.
“Kami memprioritaskan sektor pelayanan terutama di bidang pertanian sesuai dengan visi dan misi Kutim,” tambah Wenadianto.
Menurut Wenadianto, sektor pertanian difokuskan pada tiga komoditas utama, yaitu kakao, pisang, dan padi sawah. Dengan demikian, sektor ini akan mendapatkan perhatian lebih dalam APBD Kutai Timur. Setelah menetapkan fokus komoditas, perlu juga diperhatikan sistem penunjang inovasi, mulai dari bibit unggul, sistem pemasaran, sistem perizinan, sistem transportasi, hingga sistem perdagangan. “Kami akan mendukung agar semua hal terkait dapat menjadi produk unggulan di masa depan,” ujar Wenadianto.
Di kesempatan yang sama, Penata Penerbitan Ilmiah, Edi, mengatakan bahwa dengan adanya inovasi di sektor pertanian, diharapkan akan ada fasilitas padi yang menjadi hasil inovasi asli dari Kabupaten Kutai Timur. “Tidak menutup kemungkinan bahwa padi dan komoditas lainnya akan menjadi merek dagang khas Kutai Timur,” pungkasnya. (Adv)