DPPPA Kutim Berikan Edukasi ke Masyarakat Tentang Efek Negatif Pernikahan Dini

- Redaksi

Kamis, 9 November 2023 - 12:00 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Sangatta – Pernikahan dini merupakan momok bagi banyak orang tua di Indonesia. Bagaimana tidak, resiko yang akan di emban oleh anak, yang melakukan pernikahan dini dipastikan akan sangat berpengaruh dengan kondisi mental dan kehidupan sebagian anak yang melakukan pernikahan dini.

Beberapa ancaman efek dari pernikahan dini ini di antaranya kemiskinan, putus sekolah, Pengangguran, terus nanti juga terjadi kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT . Hal ini di jelaskan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Timur (Kutim) Dr. Hj. Sulastin, S.Sos, M.Kes, MM, saat di temui oleh awak media di ruangannya.

Baca Juga :   DPRD Minta Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Kurangi Perjalanan Dinas

Pembeberan dampak negatif pernikahan dini, disampaikan oleh Sulastin dan ia berharap masyarakat dapat memahami, khusunya yang ada di Kutai Timur. Intinya anak usia dini belum siap berumah tangga.

“Sehingga terjadi kalau ini kan enggak siap mereka. Selain itu, dampak lainnya adalah anak mereka stunting. Itu salah satu lokus stunting kan. Nah itu entah karena mereka belum siap, di undang-undang Kita kan 21 tahun perempuan, 25 tahun laki laki yang sudah siap nikah,” urainya.

“Itu pun kita tidak menjamin ya. Tapi anak anak seperti ini.Harapan kami selaku pemerintah selalu melakukan sosialisasi gencar nih ke sekolah mana-mana sampai harapannya nanti semua sekolah di sana dengan sesi ini kan disampaikan hak-hak anak dan kewajibannya nantinya,” sambungnya.

Baca Juga :   Pemerintah Kabupaten Kutim Kembali Dapatkan Formasi PPPK, TK2D Diminta Persiapkan Diri

Sulastin juga meminta semua pihak ikut andil dalam mengatasi masalah ini. Sebab, menurutnya permasalahan pernikahan dini dan stunting harus ditangani melalui kerjasama lintas sektor.

“Stakeholder semua ini kan tugas kita semua nih. Bukan hanya tugas dinas pemberian perempuan, tapi tugas sekolah, tugas daripada wali murid, tugas masyarakat, tokoh agama, tokoh adat terlibat semua di situ. Dalam hal ini tidak terjadi dengan menekannya seperti ini kan tidak terjadi yang ada dampak dampaknya itu,” katanya.

Baca Juga :   Pelatihan Akuntansi Angkatan ke-3, Upaya Pemerintah Kutim Dalam Mendorong Koperasi Lokal

“Mungkin itu salah satunya ya. Upaya menekan kemiskinan orang tua kan sudah enggak mampu nih dibebani lagi dengan anak yang tidak punya skill, putus sekolah mereka kan usia usia segitu kan sekolah itu masih mencari jati diri mereka,” Ujar Sulastin.(adm)

Tak Lupa juga, Dr. Hj. Sulastin, S.Sos, M.Kes, MM, mengajak orang tua untuk lebih  mengawasi anak-anak terutama dalam pergaulan. (adm)

Berita Terkait

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Ramai Kegiatan Produktif di Akhir Tahun, Kadispora Kutim Bangga Pemuda Makin Berdaya
Pjs Bupati Kutai Timur Soroti Penerapan Aturan Ganti Rugi Pencemaran Lingkungan
Disdikbud Kutim: Program Seragam dan Kebijakan Pendidikan Fokus Ringankan Beban Orang Tua
Pjs Bupati Kutim Terima Laporan DLH Terkait Kondisi Lingkungan di Kutim
Disdikbud Kutim Fokus Penuhi 7 Program Unggulan Pendidikan di Tahun Terakhir Masa Jabatan Bupati dan Wabup
Pjs Bupati Kutim Instruksikan Dinas PU Segera Lakukan Mitigasi Risiko Galian C
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kutim Soroti Percepatan Infrastruktur dengan Skema Multi Years Contract

Berita Terbaru

Event

Dewa 19 Meriahkan Kutim Culinary Fest 2025 di Sangatta

Minggu, 2 Nov 2025 - 18:15 WITA

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA