Sangatta – Peringatan hari santri di Indonesia yang jatuh pada tanggal 22 october 2023 disambut dengan meriah oleh santri dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Salah satunya wilayah Kutai Timur. Di Kutai Timur sendiri terdapat banyak santri yang tersebar diberbagai pesantren yang ada di Kutai Timur.
Saat merayakan hari santri, ribuan masyarakat Kutai Timur (Kutim) melantunkan sholawat hadroh maulid simtudduror (maulid habsyi) di Lapangan Folder Ilham Maulana, Sangatta Utara.
Lantunan salawat nabi sebagai tanda rasa cinta kepada nabi sekaligus memperingati Hari Santri Nasional 2023.
Kegiatan yang berlangsung sangat meriah itu kegiatan utamanya adalah mengumandangkan sholawat hadroh,
Bertindak sebagai pemimpin shalawat yaitu Habib Reza Al-Muhdhor dari Probolinggo dan didampingi Ketua tanfidziyah PCNU Sismanto, Ketua DPRD Kutim Joni, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kutim Masnif Sofwan, Wakapolres Kutim Kompol Herman Sopian pada Minggu (29/10/2023) malam.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, sebelumnya juga sudah dilaksanakan kegiatan serupa (Kutim Bersholawat) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023 di Lapangan Helipad, Kantor Bupati Kutim, Minggu (22/10/2023) lalu.
“Dan barusan tadi siang di Kaubun juga saya menghadiri Kaubun Bersholawat bersama Habib dari Balikpapan dan malam hari ini alhamdulillah bapak/ibu sekalian,” terangnya.
Bupati berharap dengan diadakannya Kutim Bersholawat ini para jemaah sekiranya mendapatkan syafa’at dari Allah SWT serta keberkahan yang melimpah. Selain itu juga, dengan sholawat ini semoga dapat menghadirkan keberadaan Rasulullah SAW diantara para jemaah disini.
“Karena setiap kali kita mengindahkan, insyaallah Rasulullah berada di tengah-tengah kita semua. Saya gaperlu tanya alasannya, kemudian dalilnya, biarkan nanti para ulama yang menjelaskan,” katanya dihadapan ribuan masyarakat yang antusias.
Dijelaskan juga bahwa, sholawat merupakan suatu kalimat yang wajib disuarakan. Dimana sholawat juga wajib dibaca ketika kita menjalankan salah satu perintah wajib Allah SWT, yakni sholat.
“Meskipun para ulama mengatakan (membaca sholawat) hukumnya sunnah muakkad, tetapi hampir kesimpulan ulama hukumnya wajib. Maka kalau ada orang yang satu hari tidak bersholawat berarti dia tidak sholat,” ujarnya.
Tak lupa Bupati mengajak para jemaah yang hadir pada malam itu untuk mengumandangkan sholawat sebanyak-banyaknya, karena tidak ada batasannya dalam bersholawat.
“Tidak ada batas waktu dan jumlah, sebanyak mungkin kita bersholawat, sebanyak itu juga Allah akan menurunkan rahmatnya kepada kita,” ungkapnya. (Adm2)