Bupati Buka Kegiatan Pengembangan Dan Evaluasi Penanggulangan Tuberkolusis Di Kutai Timur

- Redaksi

Kamis, 16 November 2023 - 15:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Sangatta– Penyakit tuberkolusis (TB)  saat ini bisa mengancam banyak jiwa jika tidak dilakukan penanggulangan yang baik dan benar.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, tuberkolusis (TB) merupakan penyakit menular, sehingga patut diwaspadai. Diperlukan kolaborasi untuk melakukan eliminasi penyakit tersebut.

Pernyataan itu diungkapkan Ardianssyah, ketika membuka kegiatan pengembangan dan evaluasi penanggulangan TB, di Maloy Cafe Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), Kamis (16/11/2023).

Saat ini menurut Ardiansyah belum bisa disebut jumlah pengidap TB di Kutim. Mengapa? Sebab bisa jadi banyak masyarakat yang masih malu mengakui mengidap TB atau tak mau jujur dan tidak tuntas pendataannya maupun pelaporannya.

Baca Juga :   Suksesnya Program DTPHP Kutim: Distribusi 8.000 Bibit Durian Bantu Kelompok Tani

Ardiansyah Sulaiman mengatakan, sederhananya TB ini sudah banyak di kalangan masyarakat. Bahkan sudah diibaratkan teori gunung es yang berarti hanya terlihat sedikit di atas namun ternyata banyak yang terjangkit TBC.

“Jadi di dalam pertemuan hari ini, itulah yang bakal dirembukan, (membahas) teknik bagaimana secara kolaboratif dan maksimal untuk mengeliminasinya,” ujar Ardiansyah.

Baca Juga :   Masalah Teknis SPD Menghambat Progres Pencairan Anggaran di Kutai Timur

Dia berharap, dengan adanya narasumber dari provinsi bisa memberikan materi yang mendalam dan dapat dipahami oleh semua petugas yang hadir.

“Bukan hanya rumah sakit umum, swasta, klinik-klinik, dari perusahaan, puskesmas semua hadir dalam upaya secara bersama-sama berkolaborasi. Pertama menemukan dahulu, datanya dilaporkan, setelah itu dilakukan pengobatan dan sampai tuntas,” kata Bupati.

Hadir pada acara itu, di antaranya, Kadinkes dr Bahrani, Perwakilan Dinkes Kaltim, Kepala BLUD Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, klinik swasta dan rumah sakit, perwakilan perusahaan-perusahaan se-Kutim.

Baca Juga :   Pjs Bupati Kutim Ingatkan Mahasiswa dan Masyarakat untuk Gunakan Hak Pilih Sesuai Aturan Pemilu 2024

Sebelumnya, Ketua DPPM TBC Kutim Siti Robiah Ardiansyah mengungkapkan salah satu strategi penanggulangan mengurangi TBC adalah dengan memperkuat atau pengembangan jejaring dalam pelayanan.

“DPPM TBC Kutim sudah melakukan banyak hal, di antaranya pembentukan jejaring dan sosialisasi lainnya,” tegasnya.

Ia berharap dengan adanya pertemuan ini bisa memperkuat jejaring.

“Jadi fokusnya untuk mengeliminasi TBC di lingkungan masyarakat,” ujarnya.

Berita Terkait

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Ramai Kegiatan Produktif di Akhir Tahun, Kadispora Kutim Bangga Pemuda Makin Berdaya
Pjs Bupati Kutai Timur Soroti Penerapan Aturan Ganti Rugi Pencemaran Lingkungan
Disdikbud Kutim: Program Seragam dan Kebijakan Pendidikan Fokus Ringankan Beban Orang Tua
Pjs Bupati Kutim Terima Laporan DLH Terkait Kondisi Lingkungan di Kutim
Disdikbud Kutim Fokus Penuhi 7 Program Unggulan Pendidikan di Tahun Terakhir Masa Jabatan Bupati dan Wabup
Pjs Bupati Kutim Instruksikan Dinas PU Segera Lakukan Mitigasi Risiko Galian C
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kutim Soroti Percepatan Infrastruktur dengan Skema Multi Years Contract

Berita Terkait

Senin, 8 April 2024 - 15:19 WITA

Oknum ASN Kutim Perkosa Anak Tirinya 19 Kali

Senin, 25 Maret 2024 - 16:41 WITA

Bakar Mobil Truk di Depan Kantor Kejari Kutim, Pria Kaliorang Di Ancam 12 Tahun Penjara

Selasa, 20 Februari 2024 - 16:12 WITA

Tega!! Satu Keluarga Di Kutim Cabuli Anak Dibawah Umur

Senin, 26 Juni 2023 - 08:36 WITA

1.500.000 Safe Manhours PLTGU Senipah 117 MW, KSO Borneo Energi Gemilang (BEG) – Wika Rekaysa Konstruksi (WRK)

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA