Sangatta – Dinas Pemuda dan Olah Raga gelar Coaching Clinic Sepak Takraw di Ruang Pelangi, Hotel Royal Victoria, Jumat (27/10/2023) pagi.
Tujuan dilakukannya Coachin clinik untuk meningkatkan motivasi dan mental tanding para atlet sepak takraw, khususnya yang ada di Kutai Timur (Kutim).
Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) Kutim dan pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kutim turut andil dalam kegiatan garapan Dispora Kutim ini.
Total ada 75 peserta yang ikut turnamen takraw ini dan semuanya boleh dikatakan kompeten di bidang olah raga ini.
Sementara itu narasumber yang didatangkan pun merupakan peraih medali emas Asian Games 2018 Nofrizal dan Kontestan Kejuaraan Sepak Takraw Friendship Games VI di Brunei Darussalam 2008.
“Selain itu, ada juga organisasi yang begitu kompak mengikuti coaching clinic ini, yakni IGORNAS dan menurut data terkhir yang saya terima kurang lebih ada 35 orang anggota IGORNAS yang mengikuti coaching clinic pada pagi hari ini,” beber Jepi yang juga merupakan Wakil Ketua I KONI Kutim.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutim Rudi Hartono mengungkapkan, di KONI sendiri membawahi sekitar 64 cabor prestasi di Kutim dan pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun Dispora Kutim, berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan perkembangan prestasi atlet di Kutim, salah satunya pada kegiatan coaching clinic ini.
“Kami KONI Kabuputen Kutai Timur sangat serius untuk meningkatkan prestasi olahraga yang ada di Kutai Timur. Maka dengan itulah kami selalu berkomunikasi baik dengan dinas pemuda dan olahraga maupun teman-teman cabor serta pemerintah daerah, karena tanpa adanya anggaran tidak mungkin apa yang kita inginkan bisa tercapai,” pungkasnya.
Terakhir, Kepala Dispora Kutim Basrie menyebut, ada banyak kegiatan-kegiatan olahraga yang terus bergulir hingga akhir tahun ini. Oleh sebab itu, dirinya berharap dengan adanya fenomena seperti ini, olahraga di Kutim khususnya dari segi prestasi bisa meningkat seperti daerah lain.
“Saya kira dengan adanya program seperti ini yang dibentuk telah seiring dengan pembiayaan. Tanpa adanya pembiayaan, hanya program saja hasilnya pasti nihil,” tutup Basrie dalam sambutan singkatnya, sekaligus membuka kegiatan coaching clinic tersebut.(adm)