KUTIM — Pemkab Kutim berkomitmen memastikan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah, termasuk daerah perbatasan dengan Kota Bontang, Desa Martadinata (Sidrap).
Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kutim, Poniso Suryo Renggono, menyatakan saat ia menanggapi pertanyaan mengenai pembangunan di wilayah perbatasan, yang sempat diisukan kurang mendapat perhatian.
Poniso menjelaskan pembangunan dilakukan secara bertahap dan merata. Meskipun pusat kota Sangatta memiliki akses lebih mudah terhadap sumber daya, Pemkab Kutim aktif mengurangi kesenjangan dengan memfokuskan pembangunan di daerah yang membutuhkan, termasuk wilayah perbatasan.
Katanya, ini merupakan bukti nyata komitmen mereka. Tampak dari pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang terus berlanjut di daerah perbatasan Bontang.
“Ini menunjukkan bahwa perbedaan wilayah administrasi tidak menghalangi Kutim dalam menjalankan tanggung jawabnya untuk menyediakan fasilitas publik yang memadai bagi seluruh warganya,” ucapnya kepada awak media belum lama ini.
Upaya ini mencerminkan dedikasi Pemkab Kutim mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya.
Kata dia, ini adalah sebuah langkah positif yang menjanjikan masa depan lebih baik bagi warga di perbatasan. Semoga komitmen ini terus berlanjut dan semakin meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh wilayah Kutim.
“Dengan begitu, upaya pembangunan di perbatasan bukan hanya mengejar ketertinggalan, itu juga menciptakan kesetaraan akses terhadap pendidikan dan fasilitas umum,” ujarnya.
“Ini menunjukkan visi pembangunan yang inklusif, dimana kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Kutim menjadi prioritas utama kita,” sambungnya.
Komitmen ini menurut dia menginspirasi harapan akan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di perbatasan, mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Keberhasilan pembangunan di perbatasan Bontang akan menjadi contoh nyata bagaimana kita dapat menciptakan kesejahteraan yang merata,” pungkasnya. (Adv/r)