Kutai timur – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim), Mulyono, menjelaskan pentingnya penataan program beasiswa yang bersumber dari perusahaan. Dalam penjelasannya, Mulyono menyatakan bahwa meskipun niat baik untuk memberikan beasiswa sangat dihargai, namun perlu adanya sistem yang jelas agar tidak terjadi duplikasi pemberian bantuan.
“Kalau untuk beasiswa dari perusahaan, artinya begini, saya berpikirnya sepanjang niatan itu baik, ya kenapa tidak? Tapi akan lebih bagus kalau itu tertata supaya tidak ada duplikasi. Sebenarnya itu baik, tapi sudah kita arahkan juga kepada sekolah,” ungkap Mulyono.
Ia menekankan bahwa komitmen untuk menghindari pemberian beasiswa yang ganda harus menjadi perhatian utama. “Jadi ada komitmen, memang enggak boleh double, dapat di KPC dapat dinas itu tidak boleh,” tegasnya. Mulyono menambahkan bahwa secara sistem, program pemerintah dijamin tidak akan terjadi duplikasi dalam pemberian beasiswa.
Disdikbud Kutim terus menyusun program beasiswa dengan lebih terencana dan sistematis. “Oke, iya, karena makanya kita bertahap. Tadi BPIP dulu, baru Kaltim tuntas, baru Kutim tuntas,” jelasnya.
Dengan adanya penataan yang baik, Mulyono berharap dapat memastikan bahwa semua siswa yang berhak mendapatkan beasiswa bisa mengaksesnya tanpa khawatir akan adanya tumpang tindih. Hal ini juga menjadi langkah positif dalam mendukung pendidikan di Kutim, serta memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Mulyono juga mengingatkan bahwa meskipun ada dukungan dari perusahaan, pelaksanaannya tetap harus mengikuti arahan yang jelas agar manfaat dari beasiswa tersebut dapat dirasakan secara maksimal oleh siswa. bahwa perencanaan yang matang adalah kunci untuk menghindari kesalahan dalam distribusi bantuan pendidikan di Kutai Timur. (Adv)