83 Desa Terima Manfaat Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

- Redaksi

Senin, 18 November 2024 - 19:40 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

KUTAI TIMUR – Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutai Timur (Kutim), Arief Nur Wahyuni, mengungkapkan sebanyak 83 desa di Kabupaten Kutai Timur menerima manfaat dari program peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sayangnya, keterbatasan anggaran membuat pemerintah daerah tidak dapat memonitor seluruh desa secara menyeluruh.

Ia juga menyebut, bahwa untuk pelaksanaan program, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, sehingga daerah yang menerima manfaat disesuaikan pada skala prioritas.

Baca Juga :   Pemkab Kutim Menunggu Keputusan Kemendagri Terkait Sengketa Wilayah Sungai Manubar

“Kami fokus pada prioritas yang dianggap strategis,” katanya saat ditemui belum lama ini.

Ia berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Kutai Timur, sekaligus membangun sinergi antara pemerintah daerah dan desa penerima manfaat.

Lebih lanjut dia mengatakan, perlu adanya sosialisasi program yang melibatkan narasumber dari Project Management Unit (PMU) tingkat provinsi.

Baca Juga :   Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kutim Soroti Percepatan Infrastruktur dengan Skema Multi Years Contract

Sehingga pemerintah daerah memastikan tujuan program tercapai dengan baik meskipun harus beradaptasi dengan keterbatasan anggaran.

”Ini bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan yang lebih inklusif, meski tantangan anggaran tetap menjadi kendala,” tandasnya.

Untuk diketahui, sosialisasi dilakukan di Kecamatan Sangkulirang dengan mengundang 13 desa penerima manfaat.

“Kegiatan ini bukan hanya untuk monitoring, tetapi juga koordinasi dan sosialisasi. Kami ingin memastikan desa penerima manfaat memahami mekanisme dan tujuan program. Untuk itu, kami menghadirkan narasumber yang kompeten dari PMU provinsi,” jelasnya.

Baca Juga :   DP2KB Kutai Timur Soroti Peran Kolaborasi dalam Penurunan Keluarga Berisiko Stunting

Dengan efisiensi anggaran dan optimalisasi program, kata Arief Nur Wahyuni, pemerintah daerah berharap manfaat program dapat dirasakan merata oleh seluruh desa penerima manfaat, meskipun pelaksanaannya bertahap. (Adv/res)

Berita Terkait

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara
Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN
Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau
Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:14 WITA

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Rabu, 1 Januari 2025 - 17:11 WITA

Serikat Pekerja UKS KPCT Pama Site Sangatta, Gelar Kegiatan Mancing Mania Guna Sambut Tahun Baru 2025

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:17 WITA

Polda Kaltim Periksa 9 Saksi Menyangkut Dugaan Pencabulan di Kota Balikpapan

Selasa, 17 Desember 2024 - 19:22 WITA

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Senin, 9 Desember 2024 - 23:15 WITA

Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA