Sangatta – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur Faisal Rachman ungkapkan pertambangan merupakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi di Kabupaten Kutai Timur.
Sementara itu sektor lainnya seperti perkebunan, parawisata dan perikanan serta kelautan hanya beberapa persen saja dalam penyumbangannya terhadap APBD Kutai Timur (Kutim).
Faisal menjelaskan bahwa PDRB Kutim itu nilai tertinggi kalau tidak salah mencapai 80% yang sumbernya dari tambang, sedangkan perkebunan, perikanan, kelautan itu penyumbangnya belum terlalu besar, padahal di awal Kutai Timur berdiri tujuannya.
“Coba liat Ini PDRB kita kan yang tertinggi ini masih sektor tambang, 86 milyar di tahun 2023, tingkat implasi kita di tahun 2023 tu 5,5” ujarnya.
Faisal juga mengungkapkan akan melakukan konsultasi dan sering dengan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angka-angka yang ada dalam PDRB kutim tersebut. Salah satunya adalah meracik strategi untuk menciptakan prodak baru daerah atau prodak masyakat lokal yang asli dari Kutai Timur.
Dirinya menyinggu terkait indeks pembangunan kemanusiaan Kutai Timur masih berada di deretan bawah dari target yang ditetapkan Oleh Nasinal.
“Indeks Manusia Kutai Timur, dari provinsi masih 78, kita masih 74 masih berada di bawah” ujar Faisal.
Tambahan dari dirinya bahwa Dalam upaya peningkatan APBD Kutim kedepannya. Dirinya juga mengatakan bahwa untuk peningkatan ABPD Kutai Timur, produk baru yang ada Kutai Timur harus ditumbuhkan dan diekspor ke luar daerah. (*)