KUTAI TIMUR – Tak dapat dipungkiri Pertambangan menjadi salah satu mata anggaran daerah Kutai Timur (Kutim).
Namun, belakangan kabupaten Kutim juga dikenal dengan kekayaan alamnya, kini semakin menonjol melalui visinya sebagai daerah mandiri dalam agribisnis dan pertambangan.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan Legislator Kabupaten Kutim, Faizal Rachman.
Ia menyebut sektor agribisnis kini mulai menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, tidak kalah dari sektor pertambangan seperti Kaltim Prima Coal (KPC), yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Banyak masyarakat yang terlibat dalam sektor agribisnis, mulai merasakan manfaat nyata dari investasi mereka. Pendapatan mereka meningkat, dan ini menjadi dorongan besar bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Faizal Rachman, saat ditemui belum lama ini.
Menurutnya, keberhasilan tidak lepas dari ketekunan masyarakat dalam mengelola lahan pertanian mereka. Bahkan, banyak petani yang berencana memperluas lahan agribisnis, setelah melihat hasil yang memuaskan.
“Setelah menikmati hasil dari lahan yang mereka kelola selama empat tahun, banyak yang berencana untuk memperluas lahan hingga 10 hektar atau lebih,” terangnya.
Menurutnya, pertumbuhan sektor agribisnis ini bisa menjadi penggerak ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan, dibandingkan ketergantungan pada sektor pertambangan.
“Agribisnis memberikan peluang yang lebih merata bagi masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang yang dapat terus dikembangkan,” ungkapnya.
Kesempatan itu, Ia menyoroti peran penting pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan agribisnis di Kutim. Menurutnya, kebijakan dengan memfasilitasi akses terhadap modal dan teknologi bagi petani, sangat diperlukan.
“Pemerintah harus terus mendorong dan memberikan dukungan agar agribisnis di Kutim bisa berkembang lebih pesat lagi,” terangnya.
Lebih lanjut, Faizal menambahkan bahwa infrastruktur yang memadai sangat penting untuk memastikan distribusi hasil agribisnis berjalan lancar dan menguntungkan bagi petani.
“Infrastruktur yang baik akan memastikan hasil pertanian bisa dijual dengan lebih efisien dan memberikan keuntungan maksimal bagi para petani,” tandasnya. (Adv/res)