80 Persen Kebutuhan Telur di Kutim Impor dari Sulawesi dan Jawa, Begini Komentar Ketua Komisi A

- Redaksi

Kamis, 28 November 2024 - 11:38 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

KUTAI TIMUR – Sekitar 80 persen kebutuhan telur di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih diimpor dari luar daerah, terutama dari Jawa dan Sulawesi, sementara hanya 20 persen yang dipenuhi dari produksi lokal.

Hal ini membuat Ketua Komisi A DPRD Eddy Markus Palinggi, mendesak pemerintah daerah untuk lebih serius dalam memberdayakan sektor peternakan dan pertanian lokal untuk menciptakan ketahanan pangan yang mandiri.

Baca Juga :   Pendapatan Asli Daerah Masih Minim Anjas Harapkan Perda Yang Di Bahas Bisa Bantu PAD Kutim

“Banyak komoditas seperti telur dan sayuran masih harus didatangkan dari luar. Padahal, Kutim memiliki lahan yang subur dan potensi besar untuk memproduksi pangan sendiri,” ujar Eddy Palinggi, saat ditemui awak media belum lama ini.

Menurutnya ini adalah tantangan sekaligus PR bagi Pemerintah Kutim untuk mengatasi masalah kemandirian pangan di daerah tersebut.

Baca Juga :   Legislator Kutai Timur Minta Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Transportasi

“Tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat sektor peternakan dan pertanian lokal,” jelasnya

Eddy menyebut, ketergantungan yang tinggi pada pasokan luar daerah ini bisa membahayakan ketahanan pangan di masa depan, terutama dengan adanya rencana pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan memperbesar kebutuhan pangan lokal.

Ia menilai, pengembangan sektor ini masih terhambat oleh kurangnya sistem pendampingan dan evaluasi terhadap program-program pemberdayaan peternak lokal.

Baca Juga :   Legislator Kutim Yosep Udau Soroti Kurangnya Jumlah Personel Damkar Imbas Pengetatan Tenaga Hononer

Tetapi menurutnya, peternak tidak hanya membutuhkan bantuan modal awal, tetapi juga pendampingan berkelanjutan untuk mengembangkan usaha mereka secara lebih profesional dan berkelanjutan

“Sektor peternakan, terutama ternak sapi, ayam, dan babi, memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya digali,” tandasnya. (Adv/res)

Berita Terkait

Legislator Faizal Rachman Bangga Sektor Pertanian Kutim Belakangan Tampilkan Dampak Signifikan
Fuad Fakhruddin Ingin Pemerataan Pendidikan di Loa Buah
Pilkada Kaltim 2024 Usai, Agusriansyah Ajak Masyarakat Kembali Bersatu
Sigit Wibowo Dorong LPM Balikpapan Aktif Usulkan Program Pembangunan Melalui SIPD
Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Percepatan Sanitasi Layak di Kaltim, Sarkowi Tekankan Aksi Konkret
Peluang IKN, Ananda Dorong Pelatihan Keterampilan untuk Warga Kaltim
Pemerintah Banyak Gelar Bimtek di Luar Daerah Jadi Sorotan DPRD Kutim
Sapto Setyo Dorong Nomenklatur Resmi PJU dalam RKPD untuk Kelancaran Proyek di Kaltim

Berita Terkait

Minggu, 1 Desember 2024 - 18:06 WITA

Legislator Faizal Rachman Bangga Sektor Pertanian Kutim Belakangan Tampilkan Dampak Signifikan

Minggu, 1 Desember 2024 - 13:20 WITA

Fuad Fakhruddin Ingin Pemerataan Pendidikan di Loa Buah

Minggu, 1 Desember 2024 - 12:54 WITA

Pilkada Kaltim 2024 Usai, Agusriansyah Ajak Masyarakat Kembali Bersatu

Minggu, 1 Desember 2024 - 12:35 WITA

Sigit Wibowo Dorong LPM Balikpapan Aktif Usulkan Program Pembangunan Melalui SIPD

Minggu, 1 Desember 2024 - 09:49 WITA

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Percepatan Sanitasi Layak di Kaltim, Sarkowi Tekankan Aksi Konkret

Sabtu, 30 November 2024 - 22:49 WITA

Pemerintah Banyak Gelar Bimtek di Luar Daerah Jadi Sorotan DPRD Kutim

Sabtu, 30 November 2024 - 21:51 WITA

Sapto Setyo Dorong Nomenklatur Resmi PJU dalam RKPD untuk Kelancaran Proyek di Kaltim

Sabtu, 30 November 2024 - 21:29 WITA

Agus Aras: Rencana Strategis Pariwisata Kaltim untuk Daya Saing dan Keberlanjutan

Berita Terbaru

Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin.

Advertorial

Fuad Fakhruddin Ingin Pemerataan Pendidikan di Loa Buah

Minggu, 1 Des 2024 - 13:20 WITA