Anggota Komisi D DPRD Kutim Soroti Merdeka Belajar Alami Kendala Luar Biasa di Daerah

- Redaksi

Senin, 4 November 2024 - 21:36 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi D DPRD Kutim, Yan (dok: kaltimterkini)

Anggota Komisi D DPRD Kutim, Yan (dok: kaltimterkini)

Loading

KUTAI TIMUR – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Yan, menyampaikan sulitnya proses pembelajaraan Kurikulum Merdeka Belajar bagi sebagian pelajar di Kutim.

Pasalnya, kata Yan, selama ini tidak sedikit daerah di Kutai Timur yang terbatas dalam mengakses internet. Sehingga menyulitkan program merdeka belajar terlaksana dengan lancar.

“Sehingga mereka kesulitan untuk mengakses dan mengikuti program karena keterbatasan wifi gratis kan” jelasnya kepada awak media, Senin (4/11/2024).

Meski begitu, Yan mengungkapkan, tahun ini pemerintah telah meperhatikan masalah tersebut dengan memasang wifi gratis di sekolah-sekolah.

Baca Juga :   MYC Jembatan Telen Belum Rampung, Yan Desak Pemerintah: Infrastruktur ini Penting bagi Beberapa Desa

Selain itu, kata dia, dalam janji politik jelang Pilkada 2024, kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Kutim memasukkan masalah ini kedalam program yang akan mereka tuntaskan.

“Ada yang janji program wifi gratis di setiap RT, tentu kami yang di daerah begitu senang dengan informasi ini. Karena selama ini kami masalah sekali dengan jaringan,” jelasnya.

Ditambah lagi, kata Yan, akses wifi gratis akan mudah masuk di daerah-daerah di Kutim, karena hampir semua desa telah dialiri listrik.

Baca Juga :   Ketua Komisi D DPRD Kutim: Sistem Zonasi PPDB Menyulitkan Masyarakat

Yan menyebut, hanya tersisa 8 daerah di Kutai Timur yang belum teraliri. Termasuk salah satu dapilnya, Kecamatan Busang di Desa Mekar Baru

“Itupun karena kondisi yang sangat jauh disana, entahlah apa nanti solusi pemerintah. Yang jelas di Dapil saya di Telen, Kombeng, Muara Wahau, semua sudah dialiri listrik 24 jam jadi untuk daerah dapil 4 sudah oke, sudah gak ada lagi kendala untuk pemasangan wifi,” ujar Politisi Gerindra ini.

Baca Juga :   Legislator Yusri Yusuf Nilai Semua Sektor di Kutim Berpotensi Besar, Soroti Kontraktor Banyak dari Orang Luar

Dilansir dari katakaltim, Kepala Dinas Kominfo Staper Kutim, Ronny Bonar, menyebut alasan mengapa baru sekarang realisasi pemasangan jaringan internet di sekolah baru terlaksana, lantaran pemerintah baru memiliki dana yang cukup.

“Jangan tanya saya, intinya uangnya baru ada sekarang, dan kita selesaikan dengan anggaran perubahan,” tandasnya, (19/9).

Untuk diketahui, semua sekolah negeri di 18 Kecamatan Kutim akan dipasangkan jaringan internet gratis.

“Kurang lebih ada 191 sekolah jenjang SD dan SMP,” sebut Ronny. (Adv/res)

Berita Terkait

Fraksi PPP: “RPJMD Tanpa Kepemimpinan Sekda Akan Jadi Dokumen Indah Tanpa Jejak”
Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara
Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Serikat Pekerja UKS KPCT Pama Site Sangatta, Gelar Kegiatan Mancing Mania Guna Sambut Tahun Baru 2025
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Berita Terkait

Senin, 8 April 2024 - 15:19 WITA

Oknum ASN Kutim Perkosa Anak Tirinya 19 Kali

Senin, 25 Maret 2024 - 16:41 WITA

Bakar Mobil Truk di Depan Kantor Kejari Kutim, Pria Kaliorang Di Ancam 12 Tahun Penjara

Selasa, 20 Februari 2024 - 16:12 WITA

Tega!! Satu Keluarga Di Kutim Cabuli Anak Dibawah Umur

Senin, 26 Juni 2023 - 08:36 WITA

1.500.000 Safe Manhours PLTGU Senipah 117 MW, KSO Borneo Energi Gemilang (BEG) – Wika Rekaysa Konstruksi (WRK)

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA