KUTAI TIMUR – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Yan, menyampaikan sulitnya proses pembelajaraan Kurikulum Merdeka Belajar bagi sebagian pelajar di Kutim.
Pasalnya, kata Yan, selama ini tidak sedikit daerah di Kutai Timur yang terbatas dalam mengakses internet. Sehingga menyulitkan program merdeka belajar terlaksana dengan lancar.
“Sehingga mereka kesulitan untuk mengakses dan mengikuti program karena keterbatasan wifi gratis kan” jelasnya kepada awak media, Senin (4/11/2024).
Meski begitu, Yan mengungkapkan, tahun ini pemerintah telah meperhatikan masalah tersebut dengan memasang wifi gratis di sekolah-sekolah.
Selain itu, kata dia, dalam janji politik jelang Pilkada 2024, kedua calon Bupati dan Wakil Bupati Kutim memasukkan masalah ini kedalam program yang akan mereka tuntaskan.
“Ada yang janji program wifi gratis di setiap RT, tentu kami yang di daerah begitu senang dengan informasi ini. Karena selama ini kami masalah sekali dengan jaringan,” jelasnya.
Ditambah lagi, kata Yan, akses wifi gratis akan mudah masuk di daerah-daerah di Kutim, karena hampir semua desa telah dialiri listrik.
Yan menyebut, hanya tersisa 8 daerah di Kutai Timur yang belum teraliri. Termasuk salah satu dapilnya, Kecamatan Busang di Desa Mekar Baru
“Itupun karena kondisi yang sangat jauh disana, entahlah apa nanti solusi pemerintah. Yang jelas di Dapil saya di Telen, Kombeng, Muara Wahau, semua sudah dialiri listrik 24 jam jadi untuk daerah dapil 4 sudah oke, sudah gak ada lagi kendala untuk pemasangan wifi,” ujar Politisi Gerindra ini.
Dilansir dari katakaltim, Kepala Dinas Kominfo Staper Kutim, Ronny Bonar, menyebut alasan mengapa baru sekarang realisasi pemasangan jaringan internet di sekolah baru terlaksana, lantaran pemerintah baru memiliki dana yang cukup.
“Jangan tanya saya, intinya uangnya baru ada sekarang, dan kita selesaikan dengan anggaran perubahan,” tandasnya, (19/9).
Untuk diketahui, semua sekolah negeri di 18 Kecamatan Kutim akan dipasangkan jaringan internet gratis.
“Kurang lebih ada 191 sekolah jenjang SD dan SMP,” sebut Ronny. (Adv/res)