DP2KB Kutim Tekankan Pentingnya Data Akurat dalam Penurunan Stunting

- Redaksi

Senin, 4 November 2024 - 16:37 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Kutai Timur – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Timur (Kutim), Achmad Junaidi, menegaskan pentingnya penggunaan data yang akurat dalam upaya penurunan prevalensi stunting di Kutim. Dalam diskusi internal, Junaidi menyampaikan bahwa meskipun angka stunting yang tercatat di Kutim mencapai 29%, data tersebut harus dijadikan sebagai motivasi untuk mempercepat upaya penurunan angka stunting.

“Angka 29% yang tercatat di SKI (Survei Kesehatan Indonesia) memang tinggi, namun permasalahan data ini sebaiknya tidak perlu diperdebatkan. Data ini sifatnya survei yang diambil secara acak dan tidak bisa dilacak, tetapi sudah memenuhi syarat akademis untuk dijadikan acuan nasional,” jelas Junaidi.

Baca Juga :   David Rante Ingatkan Pemerintah Pentingnya Pengelolaan Data SIPD Pengaruhi Kualitan Pelayanan Publik

Namun, meskipun menggunakan data SKI dalam pengukuran angka stunting, Junaidi menekankan bahwa dalam pelaksanaan intervensi di lapangan, pihaknya lebih mengandalkan data dari BPBIGM (Badan Pengendalian dan Pembinaan Gizi Masyarakat) yang lebih terperinci dan berbasis alamat. Data ini mencakup sekitar 1.801 orang yang tersebar di 18 kecamatan dan sudah terinci sampai ke tingkat desa.

Baca Juga :   Pemkab Kutim Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Telen Terdampak

“Data dari BPBIGM lebih akurat karena sudah mencakup alamat dan jumlah individu yang terdampak stunting. Kami dapat meminta data ini langsung dari Dinas Kesehatan untuk memastikan program penurunan stunting dapat tepat sasaran,” ujar Junaidi.

Selain itu, Junaidi juga mengingatkan bahwa penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta sektor kesehatan dan pendidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung percepatan penurunan stunting. “Dengan pendekatan berbasis data yang akurat dan kolaborasi yang erat, kita optimis dapat menurunkan angka stunting di Kutim,” tambahnya. (Adv)

Berita Terkait

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara
Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN
Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau
Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:14 WITA

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Rabu, 1 Januari 2025 - 17:11 WITA

Serikat Pekerja UKS KPCT Pama Site Sangatta, Gelar Kegiatan Mancing Mania Guna Sambut Tahun Baru 2025

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:17 WITA

Polda Kaltim Periksa 9 Saksi Menyangkut Dugaan Pencabulan di Kota Balikpapan

Selasa, 17 Desember 2024 - 19:22 WITA

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Senin, 9 Desember 2024 - 23:15 WITA

Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA