DP2KB Kutai Timur Siapkan Anggaran Rp 65 Miliar untuk Tangani Keluarga Berisiko Stunting

- Redaksi

Selasa, 5 November 2024 - 16:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Kutai Timur – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tengah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 65 miliar untuk menangani masalah stunting di wilayah tersebut, khususnya untuk keluarga berisiko stunting. Kepala DP2KB Kutim, Achmad Junaidi, menjelaskan bahwa anggaran ini akan difokuskan pada keluarga yang teridentifikasi berisiko stunting, meski anggaran tersebut belum final dan masih dalam proses persetujuan.

Baca Juga :   Seskab Kutim: Kesejahteraan ASN Penting Ditingkatkan Asal Keuangan Fiskal Daerah Stabil

“Anggaran 65 miliar ini rencananya akan digunakan untuk keluarga berisiko stunting. Namun, kami masih berusaha agar anggaran ini disetujui. Harapan saya, semoga bisa diterima,” ujar Junaidi. Meskipun ada keraguan di kalangan tim mengenai persetujuan anggaran tersebut, ia menegaskan pentingnya tidak menyerah dalam perjuangan ini. “Yang terpenting adalah kita sudah bekerja sesuai dengan data dan proses yang benar, meski nantinya tidak ada persetujuan, proses tetap berjalan dengan baik,” tambahnya.

Baca Juga :   Pemkab Kutim Sampaikan kepada Peserta MTQ Jangan Takut Soal Anggaran

Junaidi juga menyoroti bahwa DP2KB Kutim terus melakukan pembaruan data dan pelatihan untuk mempercepat penanganan stunting. Para bidan, kader, dan penyuluh masyarakat diberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan pemahaman tentang stunting dan cara penanggulangannya. Selain itu, pihaknya juga memberikan fasilitas berupa kendaraan operasional dan laptop untuk mempermudah input data secara lebih cepat dan akurat.

Baca Juga :   Jalan Dayung Sangatta Jadi Langganan Banjir, Bupati Kutai Timur Lakukan Peletakan Batu Pertama Untuk Bangun Drainase Dayung

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Kutai Timur dapat terus mengurangi angka stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan keluarga di wilayah tersebut. Meskipun masih ada tantangan dalam hal anggaran dan regulasi, DP2KB Kutim tetap optimis bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif bagi penurunan angka stunting di daerah tersebut. (Adv)

Berita Terkait

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara
Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara
Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN
Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:05 WITA

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:14 WITA

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Senin, 9 Desember 2024 - 23:28 WITA

DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 23:15 WITA

Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Senin, 9 Desember 2024 - 19:40 WITA

Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA