Legislator Kutim Prihatin, Jumlah Petani Kian Berkurang

- Redaksi

Jumat, 29 November 2024 - 15:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

KUTAI TIMUR – Lahan pertanian di Kutim setiap tahun semakin mengecil, karena kekurangan petani, menjadi sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Hasbollah.

Ia mengatakan banyak generasi muda yang lebih memilih kerja di bidang industri ketimbang harus mengembangkan ke bidang pertanian.

“Merosotnya itu karena petani kita yang berkurang dan ahli fungsi komoditi, jadi banyak sawah yang di tanami pisang dan kelapa sawit. Ini kan keprihatinan kita,” ucap Hasbollah, saat ditemui wartawan di Kantor DPRD Kutim, baru-baru ini.

Baca Juga :   Ketua Fraksi Demokrat Sampaikan Pandangan Umum R-APBD Kutim 2025

Legislator Partai Golkar itu mengaku prihatin dengan penurunan minat pertanian tersebut, padahal sektor itu cukup menjanjikan jika di geluti dengan sungguh-sungguh.

“Hampir semua sektor pertanian kita terlihat tidak menjanjikan kesejahteraan, padahal kalau kita mau berhitung keuntungan, padi atau sawah itu lebih banyak hasilnya ketimbang sawit,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kutim itu kritisi langkah pemerintah yang selalu mengkondisikan operasi pasar murah setiap harga beras naik.

Baca Juga :   Kabag Administrasi Setkab Kutim Sampaikan Koordinasi Administrasi Akhir Tahun Miliki Tantangan Sendiri

Ia mempertanyakan kapan kesejahteraan petani jika pemerintah tidak mempercepat gebrakan baru, padahal petani juga menginginkan hasil padinya dibeli dengan harga mahal.

“Konsepnya harus dirubah petani harus dibeli berasnya mahal, nah pemerintah harus mensubsidi jangan cuma bbm yang di subsidi di nikmati oleh orang kaya ke atas tapi malah beras yang tidak di subsidi,” jelasnya.

Baca Juga :   Arfan Beri Dukungan Peningkatan Kualitas Lembaga Pelatihan Kerja Di Kutai Timur

Ia menyampaikan, akan segera mendesak dinas terkait untuk memikirkan bersama-sama langkah yang harus diambil mengenai hal ini. (Adv/res)

Berita Terkait

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara
Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN
Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau
Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu
Lahan TPU Makin Minim, Masyarakat Ngeluh ke Anggota DPRD Kaltim

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 19:22 WITA

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Senin, 9 Desember 2024 - 23:28 WITA

DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Senin, 9 Desember 2024 - 19:40 WITA

Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu

Minggu, 8 Desember 2024 - 23:15 WITA

Lahan TPU Makin Minim, Masyarakat Ngeluh ke Anggota DPRD Kaltim

Minggu, 8 Desember 2024 - 17:32 WITA

Arfan Serap Aspirasi Warga Kaubun, Fokus pada Pembangunan Jalan Poros dan SMK

Berita Terbaru

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA