KUTAI TIMUR – Kompleksitas masalah administrasi di penghujung tahun, kerap masalah yang tak terhindarkan.
Sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Setkab Kutim Insan Bowo Asmoro, menyampaikan kendala ini karena Pemkab Kutai Timur harus menghadapi dua prioritas besar di akhir tahun.
Bowo menyebut, antara menyelesaikan pelaksanaan anggaran APBD 2024 dan menyiapkan rancangan anggaran untuk tahun 2025.
“Di satu sisi, kita harus menyelesaikan pelaksanaan APBD 2024, di sisi lain kita harus menyusun rancangan anggaran untuk 2025,” ujarnya, saat ditemui awak media, Rabu (13/11/2024).
Sementara itu, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah ketidakhadiran pejabat pada saat-saat kritis penandatanganan, yang disebabkan oleh padatnya jadwal kegiatan dan undangan dari kementerian untuk koordinasi program di tahun 2025.
Ia menuturkan ketidakhadiran para pejabat tersebut merupakan masalah teknis yang sulit dihindari.
“Pada saat waktunya itu ada penagihan, kebetulan pejabat yang bersangkutan lagi tidak ada di tempat karena banyak undangan dari kementerian untuk koordinasi pelaksanaan program 2025,” kata Bowo.
Lebih lanjut Bowo menambahkan bahwa kondisi seperti ini bukan hanya terjadi karena ketidakhadiran pejabat, namun juga karena pentingnya koordinasi di tingkat pusat yang bersamaan dengan persiapan anggaran daerah.
“Karna betapa padatnya jadwal yang harus dipenuhi oleh para pejabat di tengah perencanaan anggaran yang mendesak,” tegasnya.
Sementara, kata dia, tidak semua masalah administrasi dapat diwakilkan oleh pejabat lain, sehingga kehadiran langsung sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran proses ini. (Adv/r)