Upaya Pemkab Kutim Dalam Menurunkan Stunting di Kutai Timur Dimulai Sejak Masa Kehamilan dan Kesiapan Calon Pengantin

- Redaksi

Selasa, 5 November 2024 - 16:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Kutai Timur – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Timur, Achmad Junaidi, menegaskan bahwa upaya penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara instan dan harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Junaidi mengungkapkan bahwa salah satu langkah penting dalam pencegahan stunting adalah dengan memberikan makanan bergizi pada ibu hamil dan ibu menyusui.

“Untuk pencegahan stunting, tidak ada jalan lain. Kita harus jemput bola, mendekati ibu hamil (bumil) dan memberikan mereka PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang bergizi,” ujar Junaidi. Menurutnya, pencegahan stunting harus dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak dalam kandungan, bukan hanya setelah anak lahir.

Baca Juga :   Satpol PP Kutim Ajukan Permohonan Penambahan Personil Guna Hadapi Tahun Politik

Selain itu, Junaidi juga mengungkapkan bahwa pihaknya menggandeng Generasi Berencana (Genre) atau remaja berencana untuk turut serta dalam program penurunan stunting. Dengan memberikan pelatihan public speaking kepada remaja, mereka diharapkan bisa menyampaikan pesan-pesan penting mengenai kesiapan berkeluarga kepada teman-temannya, terutama bagi mereka yang belum matang untuk menikah.

“Kita juga melakukan bimbingan teknis dan pelatihan kepada calon pengantin (catin) untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang pentingnya kesiapan berkeluarga. Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memberikan pemahaman kepada pasangan yang akan menikah, agar mereka lebih sadar akan risiko kesehatan terkait kehamilan dan keluarga berisiko stunting,” tambah Junaidi.

Baca Juga :   Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Guru PAI, Mulyono Akan Terapkan 2 JP Khusus Membaca Al-Qur'an

Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang akan terus digalakkan oleh DP2KB Kutai Timur hingga tahun 2025. Junaidi berharap, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Agama, masalah stunting dapat ditekan secara signifikan dan kualitas hidup keluarga di Kutai Timur dapat meningkat. (Adv)

Berita Terkait

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara
Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Serikat Pekerja UKS KPCT Pama Site Sangatta, Gelar Kegiatan Mancing Mania Guna Sambut Tahun Baru 2025
Polda Kaltim Periksa 9 Saksi Menyangkut Dugaan Pencabulan di Kota Balikpapan
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:05 WITA

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:14 WITA

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Senin, 9 Desember 2024 - 23:28 WITA

DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 23:15 WITA

Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Senin, 9 Desember 2024 - 19:40 WITA

Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA