Sangatta – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur, Dr. Bahrani, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menerapkan 3M Plus yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur sebagai upaya pencegahan Zona Merah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam penuturannya, Dr. Bahrani menyampaikan fakta bahwa sebanyak 184 orang di Kabupaten Kutim terkonfirmasi positif terkena DBD.
Meskipun demikian, Dr. Bahrani mengakui bahwa pihaknya belum menerima laporan mengenai korban jiwa akibat penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini, terutama saat musim hujan dimana nyamuk ini sering kali muncul. Oleh karena itu, dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk, masyarakat diharapkan senantiasa melakukan langkah-langkah yang sudah disarankan, seperti menguras bak mandi dan penampungan air secara rutin setiap minggu, serta memutus rantai perkembangan nyamuk dari dewasa menjadi nyamuk dewasa.
Tak hanya itu, Dr. Bahrani juga menyoroti pentingnya penanganan penyakit DBD dengan tepat. Ia menegaskan bahwa kabut fogging bukanlah solusi yang tepat, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan dari Dinkes. Hal ini dapat berbahaya bagi lingkungan, terutama jika dilakukan di area yang luas. Oleh karena itu, Dr. Bahrani menyarankan agar masyarakat lebih fokus pada langkah-langkah pencegahan sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dr. Bahrani juga mengajak para orang tua untuk berperan aktif dalam melindungi anak-anak dan anggota keluarga lainnya dari bahaya DBD ini. Ia menekankan pentingnya tanggap dan sigap saat ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala penyakit DBD. Sebab, penyakit ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Dalam kesimpulannya, Dr. Bahrani menekankan pentingnya kesadaran dan kerjasama seluruh masyarakat dalam melaksanakan langkah-langkah pencegahan DBD. Ia mengajak masyarakat untuk terus menggalakkan 3M Plus agar dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari nyamuk Aedes Aegypti. Dalam menjaga kesehatan masyarakat, kerjasama dan kesadaran kita semua sangatlah diperlukan. (Adv)