Dinas Kesehatan Kutim Fokus pada Pencegahan Stunting Sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan

- Redaksi

Jumat, 1 November 2024 - 18:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Kutai Timur – Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim), dr. H Bahrani, menekankan pentingnya pencegahan stunting yang dimulai sejak “1000 hari pertama kehidupan,” yang mencakup periode dari kehamilan hingga usia dua tahun. Menurut dr. Bahrani, pencegahan stunting pada masa ini sangat krusial karena perkembangan otak anak yang terjadi sangat pesat, yaitu hampir 80% pada usia dua tahun. “Jadi mencegah stunting itu dari 1000 hari kehidupan pertama. Nah itu sangat berpengaruh terhadap kejadian stunting. Jadi kalau menangani stunting seumur sudah 2 tahun ke atas, itu bukan mencegah lagi, itu ngobatin,” ujarnya.

Baca Juga :   Legislator Yusri Yusuf Nilai Semua Sektor di Kutim Berpotensi Besar, Soroti Kontraktor Banyak dari Orang Luar

Jika pencegahan tidak dilakukan sejak dini, dampaknya bisa sangat serius, termasuk gangguan perkembangan otak yang dapat berujung pada rendahnya kecerdasan anak. “Perkembangan otak terutama sampai umur 2 tahun ini sudah hampir 80% otak yang berkembang. Jadi anak nanti rendah IQ-nya,” tambah dr. Bahrani. Meskipun tantangan stunting di Kutim masih ada, angka prevalensi stunting menunjukkan penurunan yang signifikan. “Tadinya sekitar 24 sekian, sekarang kalau hitungan mereka sekarang 16-17% aja,” jelasnya, meskipun ia menegaskan perlunya verifikasi lebih lanjut terkait data tersebut.

Baca Juga :   Hadiah Ratusan Juta Di Turnamen Volly PBVSI Kutim Cup II Open 2021

Dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, Dinas Kesehatan Kutim bekerja melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bertugas menyaring kasus-kasus stunting dan hambatan perkembangan anak. “Kami menyaring, oh ini sudah bisa diobati di kami. Kalau ada kelihatan hambatan perkembangan dan pertumbuhan tumbuh kembangnya, ya itu kalau enggak bisa ditangani di puskesmas, akan dirujuk ke rumah sakit,” ungkap dr. Bahrani.

Baca Juga :   Agus Aras Harap Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Provinsi dalam Penanganan Banjir di Bontang

Dengan pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan sejak dini, deteksi dini, serta pengobatan, diharapkan tingkat stunting di Kutim dapat terus menurun dan anak-anak di Kutim dapat tumbuh dengan optimal. (Adv)

Berita Terkait

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara
Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN
Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau
Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:14 WITA

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Rabu, 1 Januari 2025 - 17:11 WITA

Serikat Pekerja UKS KPCT Pama Site Sangatta, Gelar Kegiatan Mancing Mania Guna Sambut Tahun Baru 2025

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:17 WITA

Polda Kaltim Periksa 9 Saksi Menyangkut Dugaan Pencabulan di Kota Balikpapan

Selasa, 17 Desember 2024 - 19:22 WITA

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Senin, 9 Desember 2024 - 23:15 WITA

Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA