Kutai Timur – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegritas, Tematik Penurunan Prevalensi Stunting, dan Manajemen Risiko. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kutim.
Kepala DP2KB Kutim, Achmad Junaidi, menekankan pentingnya agar seluruh kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting memiliki perencanaan yang jelas dan terukur. “Kita harus memastikan bahwa anggaran yang kita rencanakan tidak keluar dari tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya, dalam program penurunan stunting, kegiatan yang dilakukan harus benar-benar terukur, dan datanya harus valid. Jangan sampai ada anggaran yang tidak terarah,” jelasnya.
Menurut Junaidi, kegiatan yang dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting harus didasarkan pada data yang akurat. Hal ini penting untuk menghindari adanya anggaran yang tidak tepat sasaran atau tidak terkontrol. “Kita tidak boleh cemas saat audit di tahun 2025 nanti, karena dengan data yang terukur dan perencanaan yang jelas, kita tahu persis ke mana uang digunakan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Junaidi juga menekankan bahwa seluruh pegawai struktural dan fungsional di DP2KB Kutim wajib mengikuti kegiatan Bimtek ini. Ia berharap agar para OPD terkait bisa bekerja lebih terkoordinasi dan menyusun anggaran yang tepat, agar program penurunan stunting bisa berjalan dengan efektif. “Penting untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang melibatkan OPD lainnya, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, memiliki kontribusi yang jelas dalam penanganan stunting,” ungkapnya.(Adv)