Pjs Bupati Kutai Timur Tegaskan Pentingnya Fokus pada Stunting dan Program Makan Siang Gratis

- Redaksi

Kamis, 14 November 2024 - 13:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Kutai Timur – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kusuma, menekankan pentingnya perhatian serius terhadap masalah stunting di Kutim. Agus menyatakan bahwa jika pemerintah pusat menginstruksikan untuk fokus pada penanggulangan stunting, maka hal ini harus menjadi prioritas bagi pemerintah daerah. Ia juga menegaskan bahwa program makan siang gratis bagi anak-anak harus dijadikan program wajib yang didukung penuh oleh anggaran daerah.

Baca Juga :   Brida Kutim Bersama ULS PPID Gelar Roadmap SIDA 2023

“Kalau pemerintah pusat perintahkan untuk menaruh perhatian pada stunting, maka stunting itu harus benar-benar diperhatikan,” ujar Agus Hari Kusuma. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah Kutai Timur untuk memprioritaskan kesehatan dan gizi anak-anak, yang merupakan aspek penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Agus menambahkan bahwa penanggulangan stunting bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga soal tindakan nyata yang harus dilakukan di tingkat daerah.

Baca Juga :   Meningkatkan Mutu SDM Transportasi: Dishub Kutim Bakal Luncurkan Program Beasiswa

Selain itu, Agus juga menyoroti program makan siang gratis untuk anak-anak yang dinilai sangat penting dalam mendukung kesehatan mereka. “Kalau program makan siang gratis adalah mandatory, itu harusnya dianggarkan. Saya minta TAPD dan Banggar melihat program ini secara serius,” tegasnya. Program makan siang gratis dianggap sebagai langkah konkret untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Baca Juga :   Meningkatkan Keamanan Warga dan Pengguna Jalan, Dishub Kutim Bakal Pasang PJU di Jalan Abdullah

Dalam hal ini, Agus Hari Kusuma berharap agar Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kutai Timur dapat melihat pentingnya program-program ini dan memasukkannya dalam anggaran dengan serius. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting di Kutai Timur dan memberikan dampak positif bagi masa depan anak-anak di Kutim. (Adv)

Berita Terkait

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara
Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara
Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN
Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:05 WITA

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:14 WITA

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Senin, 9 Desember 2024 - 23:28 WITA

DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 23:15 WITA

Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Senin, 9 Desember 2024 - 19:40 WITA

Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA