Sangatta – Informasi Investasi 7 Milyar untuk Perusda, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang ada di Kutai Timur baru saja bergulir.
Namun hal ini sudah mendapatkan beragam komentar dari berbagai pihak termasuk dari anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Alfian Aswad. Dirinya mengaku pesimis dengan pasalnya air dari sekerat yang terletak di Kecamatan Bengalon itu seharusnya treatment dulu untuk layak diminum.
Disinyalir karena kadar kapur air dari sekerat tersebut tinggi, sehingga memang wajib untuk dilakukan uji kelayakan
“Katanya kan airnya dari sekerat, sekerat itu kan kadar kapurnya tinggi itu harus ditreatment dulu. Harus berhidrasi segala kan, ngelep dulu layak minum atau tidak” ujar Alfian.
Namun Alfian Aswad juga memberikan saran untuk PDAM Kutai Timur yang banyak di sorot akhir-akhir ini terkait dengan akses penyaluran airnya ke pelosok-pelosok dan kecematan yang belum maksimal.
“Selesaikanlah dulu yang di kecamatan-kecamatan, layanan masyarakat prioritas, kalau untuk mecari profit kan belum tentu untung” jawabnya ketika ditanya oleh media.
Selain memberikan tanggapanny, Afian Aswad juga memberikan usulannya terkait dengan penyaluran air ke Kecamatan, agar kemudian menjadi prioritas utama. Alfian mengambil contoh gambaran di Kecamatan Sangkulirang yang merupakan daerah kediamannya itu. Pasalnya, penyaluran air daerah Sangkulirang tersebut masih belum maksimal hingga hari ini.
“Yang prioritas itu kan kecamatan, misalnya Sangkulirang daerah saya, jalan sehari seminggu mati, memang sudah nyambung ke rumah-rumah cuma airnya yah begitu. Sembernya juga dari Sekerat tidak layak minum” Kata Alfian ketika menceritakan pengalaman yang dialami di Sangkuliran.
Alfian juga mengungkapkan usulannya kepada Kelautan dan Perikanan. Terkait dengan Prasarana dan Fasilitas alat tangkap yang diberikan kepada masyarakat untuk kemudian disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar tepat sasaran. Khusunya masyarakat yang berprofesi sebagai Nelayan laut di kabupaten Kutai Timur.
“Jangan Buatkan kapal yang bentuknya tidak sesuai dengan Harapan Nelayan, Buatkanlah alat tangkap misalnya Paggae, Kapalnya itu kan sesuai dengan keinginan nelayan, jangan kita yang mendesainnya” ujarnya,