Sangatta – Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan kegiatan diskusi umum terkait dengan strategi pembangunan sektor kelautan dan perikanan diwilayah kutim. Mengundang camat dari 18 kecamatan dan 100 orang peserta yaitu nelayan, pembudidaya dan pengolahan hasil perikanan diharapkan bisa mendukung pengembangan kelautan dan perikanan di Kutim.
Turut hadir Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang membuka acara tersebut dengan pidato singkat mengenai potensi kelautan Kutim yang sangat besar serta meminta stakeholder dan instansi terkait bersinergi dalam memaksimalkan sumber daya laut di kawasan Kutai Timur.
Kegiatan berlangsung di gedung serba guna (GSG) Kutai Timur, pada selasa(07/11/2023)
“Kutai timur menjadi salah satu yang indikator ekonomi dari ibukota Nusantara dan indikator itu karena adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) maloy. Dan kawasan ekonomi ini dipersiapkan dalam rangka untuk membangun industri hilir dari semua potensi yang ada di Kutai Timur kecuali pertambangan.”
saat ini kutai timur memang memiliki kemampuan fiskal yang luar biasa dari 1,5 menjadi 4 sampai 5 miliar karena kemampuan fiskal kutai timur dan memang sampai saat ini masih didominasi pdrp-nya di sektor pertambangan
di sisi lain beliau merasa untuk sekarang potensi-potensi Kutai Timur ini blm dijadikan sebagai salah satu sarana penopang peningkatan ekonomi kerakyatan, karena masih ada beberapa nelayan dari luar kutim yang memasarkan ikan nya di kutim.
“ini tantangan bagi saudara-saudara nelayan dan kita membuka peluang-peluang kepada nelayan untuk memaksimalkan potensial di wilayah yang ada kolaborasi pariwisata dengan pertanian serta perikanan dan kelautan supaya produk-produk yang ada itu bernilai lebih.” Ujarnya.(adm2)