Dinas Kesehatan Kutim Terapkan Program Pencegahan Stunting Melalui 10 T Pelayanan Ibu Hamil

- Redaksi

Jumat, 1 November 2024 - 19:06 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Kutai Timur – Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim), dr. H Bahrani, mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki program pencegahan stunting yang dimulai sejak masa kehamilan. Program ini dikenal dengan sebutan “10 T” yang meliputi serangkaian layanan penting untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan janin mereka. “Dinas Kesehatan ada program pencegahan stunting, ada 10 T pelayanan ibu hamil,” ujar dr. Bahrani.

Program 10 T ini mencakup berbagai pemeriksaan penting untuk memantau kesehatan ibu hamil. “Pertama timbang badan, yang kedua tensi, tekanan darah diukur, jadi jangan sampai dia tekanan darahnya tinggi, hamil itu yang namanya preeklamsia, orang yang kejang,” jelas dr. Bahrani. Selain itu, pemeriksaan terhadap letak janin juga menjadi bagian dari program ini, untuk memastikan posisi janin yang ideal, yaitu kepala di bawah, bukan sungsang atau lintang.

Baca Juga :   Coaching Click Atlet Takraw Kadispora Kutim Harapkan Mental Tanding Atlet Tercipta

“Jadi 10 T itu yang diprogramkan juga terkait antenatal care, jadi perawatan kehamilan. Harusnya letak kepala, jangan sampai lintang ya, sampai sungsang kalau bisa. Nah kalaupun ada komplikasi kelainan, itu tata laksana namanya T ke berikutnya, tata laksana jadi dipersiapkan persalinannya,” tambahnya. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kutim juga mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan agar ibu hamil bisa segera mendapatkan pelayanan yang tepat, termasuk pengurusan surat menyurat untuk peserta BPJS agar tidak repot saat persalinan.

Baca Juga :   DP2KB Kutim Tekankan Pentingnya Data Akurat dalam Penurunan Stunting

Selain itu, dr. Bahrani juga menekankan pentingnya memperhatikan “1000 hari pertama kehidupan,” yang dimulai sejak kehamilan hingga usia dua tahun. Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak yang lahir di Kutim tumbuh sehat dan bebas dari masalah gizi seperti stunting. Dengan pendekatan komprehensif ini, diharapkan tingkat stunting di Kutim dapat diminimalisir.

Baca Juga :   Habitat Hewan di Kutim Terancam Imbas Permintaan Komoditas Tambang, Legislator Joni Angkat Bicara

Sebagai bagian dari upaya preventif, Dinas Kesehatan Kutim juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk puskesmas dan tenaga kesehatan di lapangan, untuk melakukan pemantauan dan edukasi kepada masyarakat. (Adv)

Berita Terkait

Fraksi PPP: “RPJMD Tanpa Kepemimpinan Sekda Akan Jadi Dokumen Indah Tanpa Jejak”
Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara
Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN
Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan
Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara
Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Berita Terbaru

Event

Dewa 19 Meriahkan Kutim Culinary Fest 2025 di Sangatta

Minggu, 2 Nov 2025 - 18:15 WITA

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA