Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur, Mulyana, meminta Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk lebih mengutamakan belanja modal ketimbang belanja operasi. Dalam nota penjelasan pemerintah, belanja operasi mencapai Rp 4,25 triliun, sementara belanja modal hanya Rp 3,29 triliun.
Mulyana menjelaskan bahwa baik DPRD maupun pemerintah memahami bahwa belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah. Sedangkan belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
“Belanja modal memiliki dampak jangka panjang yang lebih signifikan karena berkaitan dengan pengadaan aset yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur di daerah,” ujar Mulyana.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan untuk memperbesar alokasi belanja modal. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Dengan mengutamakan belanja modal, diharapkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum dapat ditingkatkan, sehingga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Kutai Timur.
Program yang sudah dibuat oleh pemerintah sedemikian rupa, tentu saja sudah memiliki target perencenaan yang matang, untuk itu, mempertimbangkan alokasi belanja modal diharapkan bisa merealisasikan rencana program yang terarah yang ada di Kutai Timur.
Harapanya, semua pihak yang bertanggung jawab pada program tersebut, baiknya berkonsentrasi guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Kutai Timur. Karena pembangunan disegala sektor sangat dinanti oleh masyarakat.