Leni Soroti Informasi Praktik Iuran Wajib Sekolah Di Kaubun

- Redaksi

Rabu, 3 Juli 2024 - 23:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Leni Angriani, menyatakan keprihatinannya terhadap laporan yang menyebutkan adanya praktik iuran wajib dan biaya rehab sekolah yang dibebankan kepada siswa di salah satu sekolah di Kecamatan Kobun. Menurut Leni, hal ini merupakan bentuk pemerasan terhadap siswa dan harus segera ditindaklanjuti dengan memberikan sanksi kepada kepala sekolah yang bersangkutan.

Dalam pernyataannya, Leni Angriani mengungkapkan bahwa praktik semacam ini tidak hanya membebani siswa dan orang tua mereka, tetapi juga bertentangan dengan prinsip pendidikan yang seharusnya bebas dari segala bentuk pungutan yang memberatkan. “Ini adalah bentuk pemerasan terhadap siswa. Pendidikan harusnya gratis dan tidak memberatkan. Apa yang terjadi di sekolah di Kecamatan Kobun ini sangat memprihatinkan dan tidak bisa dibiarkan,” ujar Leni dengan tegas.

Baca Juga :   Salurkan Aspirasi Pada Petani Madu Kelulut Kutim, Hj. Fitrniani Harapkan Petani Lebih Semangat Maju Terus Pantang Mundur

Leni menjelaskan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, siswa di sekolah tersebut diwajibkan untuk membayar iuran sekolah setiap bulan, selain juga dibebankan biaya untuk rehabilitasi sekolah. “Dari laporan yang saya terima, siswa diharuskan membayar iuran bulanan dan juga biaya rehab sekolah. Ini sangat tidak masuk akal dan merugikan siswa serta orang tua,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa kepala sekolah yang memberlakukan kebijakan ini harus diberikan sanksi tegas. “Kepala sekolah yang memberlakukan iuran dan biaya tambahan ini harus diberikan sanksi. Tindakan ini tidak bisa ditoleransi karena melanggar aturan dan merugikan hak siswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa beban finansial tambahan,” tegas Leni.

Leni Angriani juga menyerukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim untuk segera melakukan investigasi terkait masalah ini dan mengambil tindakan yang diperlukan. “Disdikbud harus segera turun tangan, melakukan investigasi dan memberikan sanksi yang tegas kepada kepala sekolah yang bersangkutan. Kita harus memastikan hal ini tidak terjadi lagi di sekolah manapun di Kutim,” katanya.

Baca Juga :   Ubaldus Badu Minta Pemerintah Tingkatkan SDM Petugas Pemadam Kebakaran

Selain itu, Leni juga meminta agar pemerintah daerah memperkuat pengawasan terhadap sekolah-sekolah di Kutim untuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang merugikan siswa. “Pengawasan harus diperketat. Pemerintah daerah harus memastikan bahwa sekolah-sekolah menjalankan fungsinya dengan benar dan tidak membebani siswa dengan pungutan yang tidak semestinya,” ujarnya.

Leni menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak yang harus dijamin oleh negara, dan tidak boleh ada siswa yang merasa tertekan atau terbebani karena masalah finansial di sekolah. “Pendidikan adalah hak dasar yang harus dijamin oleh negara. Tidak boleh ada siswa yang merasa terbebani atau tertekan karena masalah finansial di sekolah. Kita harus memastikan semua anak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa ada pungutan yang memberatkan,” tandasnya.

Baca Juga :   Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Di akhir pernyataannya, Leni Angriani berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan dan menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kesejahteraan siswa. “Saya berharap masalah ini segera diselesaikan dan menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kita harus lebih memperhatikan kesejahteraan siswa dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang layak tanpa ada pungutan tambahan,” tutup Leni.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak terkait untuk terus menjaga integritas dan kualitas pendidikan di Kutai Timur, serta memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar tanpa beban finansial yang tidak semestinya.

Berita Terkait

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara
Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja
Yan Soroti Masalah Pemindahan Tugas Tenaga PPPK: Menyusahkan Pegawai
David Rante Ingatkan Pemerintah Pentingnya Pengelolaan Data SIPD Pengaruhi Kualitan Pelayanan Publik
Legislator Faizal Rachman Bangga Sektor Pertanian Kutim Belakangan Tampilkan Dampak Signifikan
Pemerintah Banyak Gelar Bimtek di Luar Daerah Jadi Sorotan DPRD Kutim
MYC Jembatan Telen Belum Rampung, Yan Desak Pemerintah: Infrastruktur ini Penting bagi Beberapa Desa
DPRD Kutim Dukung Program Jamsostek Pemerintah bagi Pekerja Rentan: Tidak Sedikit Nelayan Alami Kecelakaan saat Melaut

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:05 WITA

Sayid Anjas Salurkan Tabung Gas 3 Kg dengan Harga Murah untuk Warga Sangatta Utara

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:14 WITA

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Senin, 9 Desember 2024 - 23:28 WITA

DPRD Kaltim Desak Pemkot Balikpapan Siapkan Infrastruktur Hadapi Lonjakan Penduduk IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 23:15 WITA

Baharuddin Demmu: Pengelolaan SDA Kaltim Harus Ramah Lingkungan dan Berkeadilan

Senin, 9 Desember 2024 - 22:09 WITA

Lemahnya Implementasi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok, DPRD Kaltim Angkat Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 21:18 WITA

Ananda Emira Moeis: Database Pertanian Jadi Fondasi Ketahanan Pangan di Era IKN

Senin, 9 Desember 2024 - 21:01 WITA

Syarifatul Sya’diah Dorong Pemerataan Pendidikan di Pedalaman Berau

Senin, 9 Desember 2024 - 19:40 WITA

Yonavia Desak Perbaikan Jalan dan Akses Air Bersih di Kubar dan Mahulu

Berita Terbaru

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA

Opini

FENOMENA FEODALISME MENTAL DIKALANGAN MAHASISWA.

Kamis, 26 Des 2024 - 22:34 WITA