Sangtta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, David Rante, menyatakan bahwa perubahan sistem yang terus-menerus menjadi salah satu faktor utama yang menghambat pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kutai Timur. Dalam sebuah wawancara eksklusif, David mengungkapkan bahwa perubahan sistem ini berdampak signifikan terhadap efisiensi dan efektivitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penginputan anggaran maupun administrasi.
Menurut David Rante, ketidakstabilan sistem menyebabkan SKPD menghadapi berbagai kesulitan teknis dan administratif. “Setiap kali sistem berubah, pegawai SKPD harus kembali beradaptasi, yang tentu saja memerlukan waktu dan usaha ekstra. Hal ini tidak hanya memperlambat proses kerja tetapi juga mengurangi produktivitas mereka,” jelas David.
Ia menambahkan bahwa seringkali perubahan ini tidak diiringi dengan pelatihan yang memadai bagi pegawai, sehingga mereka harus belajar secara mandiri atau dengan bantuan terbatas dari pihak terkait. “Ketiadaan pelatihan yang komprehensif mengakibatkan pegawai kesulitan untuk segera menguasai sistem baru,” tambahnya.
Perubahan sistem yang terus-menerus tidak hanya mempengaruhi penginputan anggaran tetapi juga administrasi secara keseluruhan. SKPD harus menyesuaikan diri dengan prosedur baru, yang kadang-kadang sangat berbeda dengan yang sebelumnya. “Proses administrasi yang berbelit-belit dan sering berubah membuat SKPD kesulitan untuk menjalankan tugas mereka dengan lancar,” ujar David.
Untuk mengatasi masalah ini, David Rante mengusulkan beberapa langkah perbaikan yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah. Salah satu langkah utama adalah stabilisasi sistem yang digunakan oleh SKPD. “Kita perlu sebuah sistem yang stabil dan konsisten sehingga SKPD bisa bekerja dengan lebih efisien tanpa harus terus-menerus menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada,” sarannya.
David juga menekankan pentingnya pelatihan yang memadai bagi pegawai setiap kali ada perubahan sistem. “Pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat diperlukan agar pegawai dapat menguasai sistem baru dengan cepat dan efektif,” tegasnya.
Selain stabilisasi sistem dan pelatihan, David juga mengusulkan adanya evaluasi berkala terhadap sistem yang digunakan. “Evaluasi berkala sangat penting untuk memastikan bahwa sistem yang ada benar