Sangatta – Infrastruktur menjadi salah satu hal yang di anggap paling penting untuk dilakukan percepatan pembangunan. Termasuk salah satunya adalah pembangunan jembatan. Jembatan menjadi penghubung antara daerah satu dengan daerah lainnya sehingga sangat dibutuhkan oleh amsyarakat guna kelancaran segala aktifitas nasyarakat termasuk roda ekonomi.
Terkait pembangunan jembatan penghubung wilayah, Jembatan Telen menjadi salah satu jembatan yang sangat dinanti oleh masyarakat pembangunanya. Untuk itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Jimmy terus kawal pembangunan Jembatan Telen melalui program kontrak tahun jamak atau Multi Years Contract (MYC).
“Untuk jembatan Telen kita masih terus lakukan pengawasan, jadi kita lihat progressnya benar atau enggak memang yang berjalan itu, dan jembatan ini kan baru pengadaan nya bukan pembangunan konstruksinya,” pungkasnya.
Jimmy mengatakan bahwa, langkah awal yang di ambil adalah pengadaan terkait Pembangunan jembatan dikarenakan waktu yang singkat. Namun dirinya tetap optimis bahwa proyek ini akan selesai sesuai dengan target.
“Jadi pengadaan bukan yang terpasang kontraknya, emang ada Silpa sih tapi setidaknya karna memang waktu tidak cukup untuk itu, jadi mereka dari awal menyiapkan hanya pengadaannya saja yaitu perangkat jembatan,” ucap Jimmy.
Diketahui bahwa Kutai Timur memiliki wilayah yang begitu luas, dengan bentang tofografi yang berbeda beda tentu membutuhkan effort atau upaya keras dan komitmen yang kuat untuk memulai pembangunan. Untuk itu, meskipun bertahap, namun komitmen membangun infrastruktur terus digalakkan oleh Pemkab Kutim. Guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat demi memajukan daerah.
Jembatan Telen ini akan membuka akses bagi warga di beberapa desa. Yakni Desa Marah Haloq, Juk Ayak, Muara Pantun dan Long Segar. Dengan adanya jembatan ini maka banyak manfaat yang bakal diperoleh baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Dari segi ekonomi tentu akan memudahkan lalu lintas barang dan jasa kemudian memangkas biaya transportasi. Hasil pertanian masyarakat lebih mudah dijual. Sedangkan dari segi sosial budaya, kemudahan interaksi sosial diantaranya masyarakat.