Kaltimterkini.com, SANGATTA – Pandemi Covid-19 mengakibatkan industri pariwisata “babak belur “, termasuk industri kuliner. Namun kehadiran pandemi covid -19 ini melahirkan metode dan terobosan baru dalam melakukan bisnis. Dari cara-cara tradisional menjadi modern dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.Pemanfaatan platform media sosial sebagai sarana promosi menjadi sangat penting dalam meraih pasar. Mulai dari proses penjualan, distribusi, transaksitransaksi dan komunikasi dengan konsumen jauh lebih mudah.
Hal ini mengemuka dalam kegiatan pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif, Sub Sektor Kuliner yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kutai Timur (Kutim) di salah satu Resto yang diikuti 50 pelaku ekonomi kreatif selama dua hari mulai Selasa (5/7/2022) hingga Rabu besok.
Erwiantono dari Universitas Mulawarman yang menjadi narasumber menyatakan bahwa penggunaan platform media sosial sebagai sarana promosi dan jualan produk sudah menjadi keharusan. Karena dengan menggunakan teknologi informasi memudahkan pelaku ekonomi kreatif meraih potensi pasar yang lebih luas dan memangkas biaya produksi menjadi lebih efisien serta mampu mengembangkan produk yang lebih menarik konsumen.
“Saat ini hampir semua jenis usaha memanfaatkan platform media sosial, termasuk sektor kuliner. Dari informasi media sosial pelaku usaha juga bisa belajar bagaimana sebuah produk dikemas sedemikian rupa sehingga menarik konsumen, bagaimana mempertahankan kualitas produk serta teknik pemasarannya. Semua bisa dilakukan dalam satu genggaman, “ujarnya.
Lebih lanjut, kepada para peserta pelatihan Erwin menyampaikan bahwa kualitas produk dan layanan menjadi kunci bertahannya sebuah usaha.
“Jangan pernah mengubah atau menukar kualitas serta layanan yang diberikan. Karena konsumen sekarang lebih selektif. Mereka mudah berpindah ke tempat usaha lain meskipun mereka membayar lebih mahal, “tegasnya.