Kaltimterkini.com, SANGATTA- Sekertaris Dearah Kabupaten Kutim, Rizali Hadi menegaskan, coffee morning merupakan budaya yang di lakukan oleh Pemkab Kutim untuk berkoordinasi dengan semua OPD untuk mengevaluasi semua kegiatan-kegiatan yang telah dikerjakan. “Dari kegiatan itu, barangkali ada belum yang terserap, karena kita mau masuk di anggaran perubahan (APBD-P) dan persiapan ke anggaran 2023. Mana-mana (kegiatan) yang belum terserap itu untuk segera diajukan,” ungkap mantan Kadis Perhubungan tersebut di temui usai Coffee Morning bersama OPD di bawah koordinasi Plt Asisten Admum, di Ruang Meranti, Sekretariat Pemkab Kutim. Senin (27/6/2022).
Tentu dengan menyesuaikan posisi anggaran Pemkab Kutim, sambung Rizali. Kemudian sebab di Juni ini, Pemkab Kutim sedang menggarap RKPD dan muaranya di KUA-PPAS. Maka dari itu di RKPD harus dimatangkan dahulu. Jadi tak terjadi bongkar pasang perencaanaan yang dinilai kurang bagus.
“Oleh karena itu dalam tiga minggu ini kita kejar masukan dari OPD-OPD. Supaya di anggaran perubahan telihat mana kegiatan yang belum terserap. Kita upayakan masuk,” ucapnya.
Namun apabila tak terserap di APBD Perubahan, ada opsi-opsi lainnya yang dapat mengcover hal tersebut, dengan upaya OPD bergerak ke Pemprov ataupun ke pemerintah pusat sebut Rizali.
“Agar bisa berjalan sesuai perencanaan yang diharapkan. Kalau kita mengacu kepada kemampuan anggaran daerah, banyak yang belum bisa terpenuhi,” jelasnya.
Akan tetapi Renstra (Rencana Strategis) masing-masing OPD adalah upaya pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati saat ini, bahkan di RPJMD Pemkab dari 2021 sampai 2026. Akan tetapi keinginan terkait visi-misi tersebut, tak mungkin diwujudkan di 2026, mengingat jabatan Bupati dan Wakil Bupati saat ini berakhir 2024.
“Tetapi paling tidak dari tahapan-tahapan sesuai dengan tema pembangunan bisa tergambar di 2024 atau masa berakhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati, “ pungkasnya. (Kt-Tj)