Sangatta – Wilayah Kabupaten Kutai Timur terdiri dari hutan dan sebagian adalah kebun sawit dan daerah pertambangan.
Semua sektor yang disebutkan pada dasarnya mampu menghasilkan pendapatan bagi daerah kutai Timur secara maksimal
Dan jika di manfaatkan bisa jadi tidak ada orang miskin di Kutai Timur.
Namun, Hal tersebut belum dapat di kelola dengan maksimal meski begitu melimpahnya sumber daya alam
Harapanya itu semua dapat menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), asal semua pihak bisa saling bersinergi.
Hal ini diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman belum lama ini.
Faizal menyebutkan saat ini hanya terdapat beberapa sumber PAD yang ada di Kabupaten Kutim.
Menurutnya, sumber PAD ini belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Kutim. Faizal menjelaskan sumber PAD tersebut.
“Di Kutai Timur kan hampir rata-rata semuanya yang 11 pajak itu paling hotel, catering, pariwisata, dan air dalam tanah,” jelasnya.
Adapun terkait retribusi daerah, Kabupaten Kutim menarik retribusi dari sektor-sektor swasta yang dilakukan secara hati-hati.
“Menaikan retribusi juga harus dihitung, karena jangan sampai menaikan rertribusi justru membenani pelaku usaha kita di daerah, Mencari itu tadi mencari alternatif sumber daya yang bisa direspons PAD,” ujarnya.
Faizal menyebutkan apabila pemerintah terlalu membebani sektor swasta tersebut, ditakutkan akan berdampak pada kesulitan bagi sektro tersebut memutar roda ekonominya.
Penarikan retribusi bagi pelaku pariwisata juga dilakukan secara mendalam dan penuh kehati-hatian, karena disinyalir apabila penarikan retribusi terlalu memberatkan pelaku usaha akan memberangkatkan usaha tersebut ke depannya.
Ia juga berharap bersama-sama seluruh elemen dapat menemukan solusi alternatif terbaik untuk mendapatkan sumber PAD baru di Kabupaten Kutim.