Kutai Timur – Selama dua tahun terakhir, kegiatan apel siaga kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Kabupaten Kutai Timur tidak dilaksanakan. Hal tersebut, dikarenakan selama tahun 2020-2021 masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan dilarang menggelar kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Olehnya itu, Untuk mengantisipasi sejak dini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan menyikapi potensi karhutla saat memasuki musim kemarau maka kembali digelar Apel siaga pencegahan dan kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Tahun 2022 .
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat menjadi pembina Apel siaga pencegahan dan kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Tahun 2022, yang berlangsung di lapangan heliped Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta. Kamis (24/11/2022)
Ardiansyah Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, “Karhutla bisa sewaktu-waktu terjadi dan tidak tahu kapan pastinya. Makanya digelar kegiatan kesiapsiagaan. Sehingga ketika terjadi, sudah tergabung dalam satgas yang siap untuk melakukan pemadaman,” katanya.
“Kutai Timur daerah dengan hutan yang cukup luas dari menjadi salah satu daerah di Kaltim yang paling rentan terjad kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu ancaman Karhutla perlu mendapat perhatian ekstra. Jika tidak diawas bencana kebakaran hutan bisa terjadi di Kutim, utamanya di kawasan yang dilindungi,” Ujar Ardiansyah Sulaiman.
Oleh karena itu, Pemerintah dan berbagai pihak terkait termasuk masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan juga persiapan dalam menghadapi ancaman karhutla, pasalnya karhutla tidak boleh dianggap remeh.
“Saya minta kepada seluruh petugas baik itu TNI, POLRI, Damkar, BPBD, Manggala Agni, UPTD Kehutanan, Masyarakat Peduli Api, Kelompok Tani Peduli Api, Tim Perusahaan maupun Relawan agar tetap siaga dari memastikan personil , dan peralatan sudah siap siaga setiap saat,” Pintanya.
Lebih lanjut, Ia berpesan titik-titik rawan bencana Karhutla harus seringkali dipantau secara fokus. Apabila terjadi cuaca ekstrem harus lebih waspada lagi, siap siaga lebih ditingkatkan. Selalu mengedepankan koordinasi yang baik termasuk koordinasi dengan masyarakat harus selalu dilibatkan, karena Karhutla adalah tanggung jawab bersama. (Adv)