Kutai Timur – Fenomena anak yang kecanduan gawai setidaknya terlihat dalam beberapa waktu terakhir. Kecanduan gawai pada anak sudah masuk dalam level mengkhawatirkan bahkan ada anak yang terlibat dalam kasus tindak pidana.
“Sekarang ini anak-anak tidak kenal usia hampir semua termasuk bayi saja diberi Gedget dengan alasan agar tidak nangis dan rewel padahal ada efeknya terutama kecanduan, kedua pola asuh kedekatan antara anak dengan orang tua,” ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kutai Timur (DPPPA Kutim), dr Aisyah.
Meski menambah pengetahuan dan kreativitas seperti menonton kartun dan video edukasi, penggunaan gadget pada balita di bawah 2 tahun tidak dianjurkan. Hal ini disebabkan aktivitas screen time baru bisa dilakukan saat anak sudah berusia di atas 2 tahun.
“Banyak mudaratnya anak jadi lamban bicara, susah berinteraksi, asik dengan dunianya, termasuk mata akan terganggu,” jelasnya
Daripada dikenalkan dengan gadget, anak usia 2 tahun ke bawah pun sebaiknya diajak melakukan kegiatan yang lebih baik aktif dan kreatif menggerakkan sistem motorik anak. Termasuk pula ketika anak hanya menonton lagu berupa video di layar handphone hal tersebut amat tidak disarankan.
“Pada gadget hanya aktivitas menyentuh layar saja yang dilakukan sehingga hanya manfaat kognitif yang didapat. Sedangkan, untuk mengasah kemampuan motorik untuk koordinasi sensor motor tidak tersimulasi dengan baik,” imbuhnya.
Agar anak tak terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget, menurutnya peranan orang tua amat penting. Ayah atau Ibu diharap juga tidak asik sendiri dengan gadgetnya, ketika anak menangis karena tak diberi gadget, peran orang tua lah yang perlu kreatif untuk mencari cara lain membuat anak sibuk. Misalnya, mengalihkan perhatian anak dari gadget dengan mengajak anak bermain dengan mainan yang tepat.
“Anak di bawah 2 tahun ini kan masih termasuk mudah dialihkan perhatiannya ketika menangis, misalnya itu ada cicak atau memukul benda sesuatu yang mengeluarkan suara jadi jangan langsung diberi gadget,” tandasnya.
Namun bagi anak usia sekolah pemanfaatan gadget untuk mengerjakan tugas sekolah dibolehkan asal tetap dengan adanya pengawasan dari orang tua.(Adv/Nur)