Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) bakal menggelar Insemenisasi Buatan (IB). Secara besar-besaran pada tahun 2023 mendatang.
Hal itu dilakukan oleh Distanak guna mengatasi Penyakit Mulut dan KUKU (PMK) pada sapi yang belakangan telah membuat peternak Kutai Timur merasa resah.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman merestui rencana Distanak terkait inseminasi buatan yang bakal direalisasikan di 2023 mendatang.
“Oleh karena itu, saya sepakat tahun depan harus memberikan dan menyiapkan (inseminasi buatan) ini kepada masyarakat. Sehingga kita dapat bertahan untuk menyiapkan kebutuhan daging sapi,” ucap orang nomor satu di Kutim itu.
Pada kesempatan itu bupati yang didampingi istrinya yang juga ketua TP PKK Kutim Ketua HjSiti Robiah, dihadiri Plt Camat Saprani, Staf Ahli Bidang Pemerintah Hukum dan Politik Seskab Kutim Tejo Yuwono, perwakilan stakeholder dan masyarakat desa tersebut.
“Saya berharap semoga dapat berjalan lancar. Meskipun ia mengutarakan dengan konsep inseminasi buatan belum bisa dipastikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kutim”kata Bupati Ardiansyah disambut aplaus tepuk tangan meriah hadirin Jumat 25/11/2022
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan (Distanak) Kutai Timur Dyah Ratnaningrum mengatakan pada tahun 2023 direncanakan bakal melakukan inseminasi buatan secara besar-besaran
“Kami akan merencanakan inseminasi buatan secara besar-besaran di tahun 2023 ini, karena adanya PMK kita tak bisa berdiam diri, apabila berdiam diri sapi-sapi kita akan habis,” kata Dyah Ratnaningrum saat memberikan sambutan dalam kegiatan vaksin PKM kedua serentak di Desa Mata Air
Inseminasi buatan atau sering disebut kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu
“Sperma yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun’”katanya ( ADV)