KUTAI TIMUR – Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Julfansyah, beri komentar terkait minimnya kualitas pendidikan dan kesehatan di Dapil III Kutim.
Dapil III Kutim merupakan wilayah yang meliputi Kecamatan Busang, Long Mesangat, Muara Ancalong, dan Muara Bengkal, Batu Ampar. Yang merupakan dapil dari Julfansyah.
Ia menyebut, melihat kualitas layanan pendidikan dan kesehatan di wilayah tersebut, tidak mencerminkan Kutai Timur yang memiliki anggaran hampir mencapai Rp15 triliun.
“Kualitas kesehatan dan pendidikannya, sangat hancur,” ujar Julfansyah, kepada awak media, Senin (4/11/2024).
Terkhusus untuk layanan pendidikan, Julfansyah membeberkan bahwa diwilayahnya terdapat banyak pembangunan sekolah yang ditinggalkan dengan kondisi yang belum selesai, alias mangkrak.
“Di wilayahku paling banyak yang ndak selesai, alias mangkrak,” ungkapnya.
Ia menyebut, meski terbilang baru menjabat sebagai Wakil Rakyat, namun permasalah ini telah lama ada.
“Aku 11 tahun jadi kepala desa, jadi kalau dilihat pembangunan di sana itu belum berjalan baik,” jelas Politisi Partai Golkar ini.
Sementara itu, untuk layanan kesehatan, Julfansyah mengaku miris melihat terbengakalainya Rumah Sakit Pratama, yang memiliki bangunan besar namun tidak dibarengan dengan pelayanan yang baik.
“Di sana ada Rumah Sakit Pratama, tapi dokternya hanya 1. Jadi kalau ada masyarakat yang sakit dapat rujukan dari puskesmas tidak langsung dapat ditangani di sana, dirujuk lagi ke Samarinda,” ucapnya.
Karena itu, sebagai Ketua Komisi D DPRD Kutim, Julfansyah menegaskan akan segera memanggil pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutim.
“Tadi sudah disampaikan ke Ketua DPRD, dan sudah disepakati juga sama Anggota Komisi D yang lain. Jadi segera kita hadirkan dinasnya tanyakan masalahnya apa?,” tandasnya. (Adv/res)