Aisyah: Pemberdayaan Gender di Kutai Timur, Mewujudkan Kesetaraan Melalui Kebijakan Responsif Gender

- Redaksi

Sabtu, 5 Agustus 2023 - 22:21 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Loading

Sangatta – Dr. Aisyah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), berbicara tentang pentingnya mengadopsi kebijakan dan program yang mengedepankan responsivitas gender. Pendekatan ini difokuskan pada mengidentifikasi kesenjangan yang ada dan berupaya menciptakan rancangan, implementasi perencanaan kebijakan, serta program kegiatan yang inklusif.

Menurutnya, “Kesenjangan antara perempuan dan laki-laki harus diidentifikasi dan dianalisis. Pengalaman, perhatian, kebutuhan, dan prioritas perempuan dan laki-laki harus diintegrasikan dalam perencanaan, kebijakan, program, dan kegiatan dari tahap perencanaan hingga pemantauan dan evaluasi.”

Baca Juga :   Festival Habsyi Qasidah dan Seni Islami Semarakkan HUT ke-25 Kabupaten Kutai Timur

Selain itu, implikasi terhadap gender harus diawasi dan dievaluasi melalui indikator yang menunjukkan penurunan atau penghilangan kesenjangan gender dalam masyarakat.

Beberapa waktu lalu, Lieska Prasetya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (RI), menyoroti bahwa kebijakan, perencanaan, dan anggaran seringkali netral atau bias gender, tidak mempertimbangkan perbedaan kebutuhan, kesulitan, dan aspirasi antara laki-laki dan perempuan.

“Masih terjadi perlakuan yang tidak adil dan peluang yang tidak setara dalam akses, manfaat, dan kontrol terhadap sumber daya pembangunan serta partisipasi dalam pembangunan. Inilah yang menyebabkan kesenjangan gender,” paparnya.

Baca Juga :   DP2KB Kutim Dorong Pemahaman Bersama dalam Pengelolaan Anggaran Penurunan Stunting

Konsep Pengaruh Setara Gender (PUG) merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan. Integrasi ini dimulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan dan kegiatan pembangunan.

Dr. Aisyah menjelaskan bahwa Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) adalah alat untuk mengatasi perbedaan dalam akses, partisipasi, kendali, dan manfaat pembangunan antara laki-laki dan perempuan, dengan tujuan mewujudkan keadilan.

Baca Juga :   Bupati Harap Koperasi di Kutai Timur Bisa Lebih Berkarya

“Perencanaan yang responsif gender mengacu pada penyusunan rencana yang memperhitungkan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, potensi, dan solusi untuk masalah laki-laki dan perempuan,” tambahnya.

Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa Anggaran yang Responsif Gender adalah anggaran yang dibuat dan disetujui melalui proses perencanaan yang responsif gender. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah, bersama dengan kebijakan dan program yang mendasarinya, dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan semua warga negara, baik laki-laki maupun perempuan. (Adv)

Berita Terkait

Kutim Gelar Kampanye Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Ramai Kegiatan Produktif di Akhir Tahun, Kadispora Kutim Bangga Pemuda Makin Berdaya
Pjs Bupati Kutai Timur Soroti Penerapan Aturan Ganti Rugi Pencemaran Lingkungan
Disdikbud Kutim: Program Seragam dan Kebijakan Pendidikan Fokus Ringankan Beban Orang Tua
Pjs Bupati Kutim Terima Laporan DLH Terkait Kondisi Lingkungan di Kutim
Disdikbud Kutim Fokus Penuhi 7 Program Unggulan Pendidikan di Tahun Terakhir Masa Jabatan Bupati dan Wabup
Pjs Bupati Kutim Instruksikan Dinas PU Segera Lakukan Mitigasi Risiko Galian C
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kutim Soroti Percepatan Infrastruktur dengan Skema Multi Years Contract

Berita Terbaru

Event

Dewa 19 Meriahkan Kutim Culinary Fest 2025 di Sangatta

Minggu, 2 Nov 2025 - 18:15 WITA

DPRD Kutim

Rapat Dengar Pendapat di DPRD Kutim Bahas Perubahan Roster Kerja

Selasa, 4 Feb 2025 - 14:14 WITA