Kutai Timur – Sail Sangkulirang akan menjadi ajang promosi pariwisata bahari hingga ke tingkat mancanegara. Diperkirakan akan ada puluhan peserta dari luar negeri yang akan ikut berpartisipasi pada festival di perairan Kutai Timur 2024 mendatang. Sail merupakan ajang tahunan wisata bahari yang telah dimulai sejak tahun 2009. Sail adalah kegiatan pelayaran diperairan Indonesia yang diadakan setiap tahun oleh para pecinta kapal layar dari dalam maupun luar negeri.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan membuka Sail Sangkulirang pada tahun 2024 mendatang. Program tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Sail sendiri adalah “Berlayar” yang mana Kutim memiliki banyak potensi wisata termasuk di perairan dan laut yang luas, dengan keindahan hutan dan perkampungan sepanjang perjalanan, yang akan berakhir di karst Sangkulirang.
Program tersebut sudah direncanakannya sejak 2014 silam saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Bupati Kutim. Persiapan yang dilakukan juga sudah dimulai, ia telah mempresentasikan di markas TNI Angkatan Laut beberapa waktu yang lalu.
“Saya sudah presentasikan beberapa waktu yang lalu di markas TNI Angkatan Laut, sebagai salah satu yang memang harus mengetahui kegiatan Sail Sangkulirang ini,” ucapnya.
Dari hasil presentasi tersebut, Bupati mendapatkan arahan-arahan yang cukup memuaskan, bahwa program ini dapat dilaksanakan sesegera mungkin.
Untuk diketahui, kabupaten/kota lain juga telah mengajukan Sail semacam ini, dan beruntungnya Kutim telah mengajukan pada 2021 lalu, karena menurut informasi yang disampaikannya, apabila pengajuan dilakukan pada 2022, maka akan berjalan pada 34 tahun yang akan datang.
“Beruntungnya kita sudah mengajukan pada TNI Angkatan Laut pada tahun sebelumnya, karena informasi yang saya dapatkan itu jika mengajukan tahun ini maka prosesnya akan menunggu 34 tahun kedepan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Kutim ini juga mengaku jika markas TNI yang ada di Cilandak mengatakan jika dilihat dari data dan dukungan yang ada bahwa Kutim sangat layak untuk mengadakan Sail.
Untuk rute perjalanan sendiri, Kutim dapat dikategorikan beruntung karena memiliki garis pantai yang menyatu, mulai dari Mangkalihat, Sandaran, sampai perbatasan dengan Kota Bontang.
Wilayah inilah nanti yang akan menjadi rute dari kapal-kapal internasional yang diperkirakan akan hadir. Terlebih semisal ada kapal yang ingin singgah tidak perlu memarkirkan armadanya di kabupaten/kota tetangga.
“Ada pesan yang menarik juga dari Kasal kemarin, diharapkan saka bahari terlibat proaktif, serta agenda-agenda sudah dapat dimulai pada tahun ini,” jelasnya.
Beberapa agenda atau perencanaan yang dapat dimulai pada tahun ini seperti pemilihan spot pemberhentian, sosialisasi pada masyarakat termasuk warga Kecamatan Sangkulirang, berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata, UMKM dan Dinas Pariwisata, perbaikan jalan poros hingga pemilihan jalan alternatif.(Adv/Nur)