Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni, menanggapi adanya sejumlah titik yang dijadikan Pasar Tumpah di wilayah tersebut. Menurutnya, permasalahan ini sudah lama terjadi di Kutim dan belum menemukan solusi yang efektif.
Joni mengakui bahwa DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim terus berupaya untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, hingga saat ini penanganannya masih mengalami berbagai kendala.
“Itu problem lama, Pemerintah dan DPRD selalu berupaya untuk menangani masalah itu, cuma kelihatannya masih agak berat,” ujar Joni.
Joni juga menyebutkan bahwa isu ini sempat disinggung dalam rapat Paripurna yang digelar belum lama ini. “Kemarin saat Paripurna sempat ada yang singgung juga masalah itu. Yang menyulitkan itu, karena kehidupan mereka itu disitu, tapi tetap kami berupaya untuk menangani hal itu, tapi pelan-pelan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Joni menjelaskan bahwa salah satu kendala utama dalam penanganan masalah Pasar Tumpah ini adalah lokasi para pedagang yang berjualan di depan rumah mereka sendiri. Hal ini membuat mereka merasa tidak bersalah karena berdagang di tanah milik mereka.
“Kami memahami bahwa ini adalah masalah yang kompleks karena para pedagang merasa berhak berdagang di tanah mereka sendiri. Namun, kami akan terus mencari solusi terbaik untuk kepentingan semua pihak,” tutup Joni.
Masalah Pasar Tumpah ini masih menjadi perhatian serius dari DPRD dan Pemkab Kutim, dengan harapan dapat segera menemukan solusi yang adil dan efektif bagi semua pihak yang terlibat.