KUTAI TIMUR — Sejak tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Bagian Kerjasama terus melanjutkan program strategis dengan perguruan tinggi, seperti Institut Seni Indonesia (ISI).
“Kerjasama dengan ISI masih berjalan. MoU-nya berlaku lima tahun, jadi masih melaju. Namun, kelanjutan perjanjian-perjanjian kerjasama lebih tergantung pada OPD terkait, apakah mereka ingin melanjutkan atau tidak,” ujar Kabag Kerjasama, Ardiyanto Indra Purnomo, Rabu (20/11/2024).
Kerjasama ini, kata dia, bertujuan untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pengembangan pariwisata daerah.
Menurut Ardiyanto, setiap kerjasama biasanya dilakukan dalam bentuk MoU antara pimpinan daerah dengan perguruan tinggi. Setelah itu, diturunkan menjadi perjanjian kerjasama (PKS) yang spesifik dengan OPD terkait.
Namun, implementasi dan keberlanjutan kegiatan sangat bergantung pada apresiasi OPD terhadap lembaga pendidikan tersebut. “Dalam satu tahun biasanya ada perjanjian kerjasama yang dilaksanakan oleh OPD.
Kalau kegiatan itu selesai dalam satu tahun, ya selesai juga kerjasamanya. Apakah akan diperpanjang atau tidak, tergantung kebutuhan dan hasil evaluasi OPD terhadap perguruan tinggi itu,” jelasnya.
Dia mengatakan, program-program seperti pengembangan pariwisata berbasis seni dan pendidikan menjadi salah satu fokus kerjasama dengan ISI.
Karena itu, dia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat Kutai Timur.
“Kerjasama ini harus memberikan nilai tambah,” tandasnya.
Terakhir, dia menyebut, selama OPD merasa kerjasama ini masih dibutuhkan, Pemkab akan terus memberikan dukungan. (Adv/res)