Sangatta – Kepala Dinas Pertanian Kutai Timur Dyah Ratnaningrum, saat ditemui dalam kegiatan pekan pangan di Kota Sangatta pada selasa (17/10/2023) Pagi. Menjelaskan alasan terkait harga beras yang kian naik.
Salah satu penyebab kenaikan harga beras yakni meningkatnya harga pupuk global sehingga biaya produksi dari sektor pertanian meningkat yang menyebabkan harga jual beras ikut melesat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur Dyah Ratnaningrum juga menjelaskan perihal harga beras khususnya di Sangatta Kutai Timur
“Jadi kemarin saya menerima laporan ada yg beli harga beras sampai Rp. 19.000/kg itu tidak ada sebetulnya. Harga beras tertinggi premium sekitar Rp. 14.000/kg, Kalau yg murah harganya Rp 51.000/5kg kemudian yg premium Rp. 64.000/5kg.” ucapnya
Lanjut beliau juga menerangkan untuk harga pupuk yang subsidi dan non subsidi. “keputusan menteri untuk masalah harga pupuk yang bersubsidi yaitu urea Rp. 2250/kg, NPK Rp. 2300/kg, NPK khusus (pelangi, mutiara) Rp. 3300/kg. Non Subsidi memang jauh harganya yaitu harga Urea Rp. 9.760/kg dan NPK Rp. 17.000/kg.” ucap Kepala Dinas Pertanian Dyah Ratnaningrum
Memang ada penyesuaian, pupuk subsidi disesuaikan dengan anggaran pertanian yang wewenangnya langsung dari Kementrian Pertanian Pusat bukan dari daerah.
“Karna kita tau bahwa pupuk subsidi ini yang bisa mengakses sekarang terbatas. Kalau tanaman pangan hanya padi, jagung dan kedelai. Kemudian tanaman Horti hanya cabai, bawang merah dan bawang putih. Kemudian tanaman perkebungan hanya kopi, tebu dan kakau. Sementara yang lainnya seperti sayur mayur tidak bisa mengakses pupuk subsidi” jelas Dyah Ratnaningrum Kepala Dinas Pertanian
Untuk itu, ada beberapa program yang dibuat untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka salah satunya pasar pangan murah ini. Ada beras, gula intinya kebutuhan pokok yang bisa di beli oleh masyarakat dengan harga terjangkau. (adm2)