Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur, Maswar dari Fraksi Golkar, mengungkapkan bahwa meskipun Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukkan realisasi yang sangat besar, rasio persentase realisasi PAD yang hanya mencapai 44% menunjukkan bahwa target masih belum tercapai.
Hal ini menjadi indikator bahwa masih terdapat kendala dalam penyerapan PAD.
“Kami mohon agar jenis pajak dan retribusi yang belum optimal penyerapannya dapat dilakukan optimalisasi penghitungan, pemantauan, dan evaluasi serta peningkatan target realisasinya,” kata Maswar.
Maswar menekankan pentingnya langkah-langkah optimalisasi ini untuk memastikan bahwa PAD dapat sepenuhnya terserap dan memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan daerah.
PAD yang dipergunakan secara maksimal, dengan program kerja yang terarah diyakini bisa mensejahterakan masyarakat. Kalau PAD dipergunakan disemua sektor tentu saja akan berdampak baik alias positif.
Dan yang paling akan merasakan dampak penggunaan PAD secara terarah adalah masyarakat. Masyarakat kita saat ini sudah cerdas-cerdas semua bahkan ada yang berfikir kritis. Mereka sudah mampu memahami terkait perkembangan wilayah kita. Ini jika kita berbicara tentang masyarakat yang ada di plosok desa sana.
Kalau untuk kelas mayarakat kota tentu saja mereka sudah sangat memahami. Terkait laju pembangunan di kota. Untuk itu seyogyanya pemerintah mengupayakan agar PAD benar-benar dikelola dengan baik dan terarah.
Jangan menunda-nunda jika memang ada, karena semakin program tidak dibuat dan tidak dijalankan maka semakin tertunda pembangunan daerah kita, dan semakin tertinggal kita. MAsyarakat juga pastinya masih belum sejahterah.
Sebaiknya memang PAD betul-betul dipergunakan dan transparansi serta pengawasan terhadap penggunaan PAD perlu untuk dilakukan.